Presiden Ajak Industri Migas Jawab Tantangan Zaman

 
bagikan berita ke :

Rabu, 02 Mei 2018
Di baca 787 kali

Presiden Joko Widodo mengajak para pelaku industri minyak dan gas (migas) untuk menjawab tantangan zaman. Salah satunya adalah dengan mengubah budaya dan reputasi industri serta bekerja bersama pemerintah untuk membenahi regulasi di industri tersebut.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat membuka acara "The 42nd Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition" pada Rabu, 2 Mei 2018, di Jakarta Convention Center.

Sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Presiden mengatakan industri migas akan kembali menjanjikan dan menyalip sektor-sektor lain bila mampu meyakinkan para generasi muda agar mau berkecimpung dalam industri itu.

"Dengan bakat anak-anak muda yang terbaik, saya yakin sektor migas akan terus naik perannya di dunia maupun di Indonesia dan menyalip sektor-sektor lain," kata Presiden.

Menurutnya, dalam memutuskan sektor mana para generasi milenial itu akan berkecimpung, mereka tidak hanya berpikir soal penghasilan yang akan mereka peroleh. Karena mereka juga melandaskan putusannya pada idealisme yang mereka miliki.

"Dari yang saya baca dan dari diskusi-diskusi saya dengan anak muda yang sudah pada masuk ke e-commerce dan IT, mereka senang masuk ke sektor ini bukan karena mengejar banyak duitnya saja. Mereka masuk ke sektor e-commerce dan teknologi itu karena idealisme," ujarnya.

Selain itu, para anak muda ini disebutnya juga butuh inspirasi dari tokoh-tokoh yang sebelumnya telah berkecimpung di industri ini dalam menentukan pilihannya. Oleh karena itu, Presiden menyebut bahwa akar tantangan sektor ini adalah bagaimana mengubah budaya dan reputasi di kalangan generasi muda.

"Apakah sebuah industri itu merupakan simbol daripada inovasi? Apakah industri itu menjadi simbol dari terobosan-terobosan yang membawa masyarakat ke masa depan yang lebih baik? Atau apa industri itu juga merupakan simbol dari pencemaran atau kerakusan?" tuturnya.

"Kalau kita tidak berhasil mengubah budaya dan reputasi itu, terutama sektor migas, ya anak muda kita yang cemerlang tidak akan lagi tertarik untuk masuk ke sektor ini," imbuhnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, diantaranya adalah Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0