Ajakan Presiden tersebut disampaikan dalam pidatonya pada Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2560 yang diselenggarakan Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin) di Jakarta Convention Center, Minggu.
"Menghadapi Pemilu yang segera digelar, saya mengajak segenap umat Khonghucu dan warga Tionghoa serta segenap komponen bangsa di tanah air untuk menggunakan hak pilihnya secara baik," kata Presiden.
Dalam perayaan Tahun Baru Imlek oleh Matakin yang telah lima kali dihadiri oleh Presiden Yudhoyono selama masa jabatannya itu, Presiden berharap ajang Pemilu 2009 dapat menjadi pendidikan politik yang cerdas dalam suasana aman, tenteram, dan damai.
Untuk itu, Presiden berharap rakyat Indonesia dapat selalu menjaga kerukunan dan kebersamaan demi suksesnya kehidupan demokrasi.
Tema perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2560 yang diangkat oleh Matakin adalah Tuhan melihat seperti rakyat melihat, Tuhan mendengar seperti rakyat mendengar.
Tema tersebut berkaitan dengan ajang Pemilu 2009 yang segera dilaksanan oleh rakyat Indonesia.
Presiden mengatakan perayaan Imlek adalah momentum tepat untuk intropeksi diri dan refleksi, serta mengevaluasi dan menghayati kebersamaan.
Presiden mengingatkan kebersamaan harus dipegang teguh sebagai modal pembangunan bangsa. "Gunakan setiap momentum untuk memperkokoh kebersamaan dan kehidupan bangsa yang harmonis, bukan untuk saling menghujat dan memfitnah," ujar Presiden.
Mengutip narasi Imlek yang disampaikan Ketua Matakin, Budi Santoso Tanuwibowo, Presiden mengingatkan sebuah bangsa akan hancur binasa bila tidak ada kerukunan di antara rakyatnya dan pemimpinnya saling menista.
Untuk itu, Presiden mengajak seluruh rakyat dan pemimpin di Indonesia untuk menghayati pesan moral tersebut demi keselamatan demokrasi dan keutuhan kehidupan berbangsa.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2009/2/1/presiden-ajak-kaum-tionghoa-gunakan-hak-politiknya/
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?