Presiden Ajak Masyarakat Bersikap Sabar dan Tegar

 
bagikan berita ke :

Rabu, 02 April 2008
Di baca 1308 kali

 

"Dunia saat ini memang sedang banyak tantangan. Kita harus sabar sambil terus berikhtiar dan tetap tegar. Kita tidak perlu saling menyalahkan, tapi harus bersatu dan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan yang ada," kata Presiden di hadapan ribuan jemaah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid An Nur, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Selasa (1/4) malam.

 

Menurut Presiden, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW substansinya adalah mengenang, mengagumi, dan meneladani sikap Nabi Muhammad SAW, pemimpin teragung di dunia.

"Rasulullah tetap tegar menghadapi berbagai tantangan yang maha berat. Rasulullah melawan kekerasan dengan kesabaran dan ketegaran, yang kemudian berhasil," katanya.

 

Dalam kondisi dunia yang banyak tantangan saat ini, kata Kepala Negara, hendaknya bangsa Indonesia meneladani sikap Rasulullah yakni sabar dan tegar sambil terus berikhtiar.

Diakuinya, saat ini berbagai tantangan dan cobaan datang silih berganti seperti, kemiskinan, penyakit, perubahan iklim dunia, bencana alam, harga minyak dan pangan yang terus meningkat, dan sebagainya.

Kemiskinan, kata dia, tidak hanya ada di Indonesia, tapi di berbagai negara lain. Pemimpin dunia, termasuk Indonesia, telah menyadari, untuk mengurangi kemiskinan sampai 50 persen dalam waktu 15 tahun.

"Pemerintah Indonesia akan bekerja keras untuk mengatasi kemiskinan," katanya.

 

Yudhoyono meminta masyarakat Indonesia untuk terus berikhtiar dengan kesabaran dan bersungguh-sungguh ingin mengatasi tantangan.

"Tidak ada persoalan yang tidak bisa diatasi, jika kita bersungguh-sungguh ingin mengatasinya," katanya.

 

Presiden mengutip sebuah firman Allah dalam Al Qur'an yakni, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika kaum itu sendiri tidak mengubahnya.

"Dengan bersungguh-sungguh untuk mengatasi tantangan, maka Allah akan memberikan kemudahan," katanya.

 

Jika kondisi masyarakat sabar, tegar, dan menjunjung tinggi kedamaian, katanya, maka pembangunan di berbagai bidang bisa dilaksanakan.

"Jika terjadi perbedaan di antara kelompok masyarakat, sebaiknya segera diselesaikan secara musyawarah, bukan dengan kekerasan," katanya.

 

Sementara itu, penyelenggara acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Annur, Habib Abdullah Al Athas bin Hasan bin Abdullah bin Mukhsin Al Athas dalam sambutannya mengatakan, pada 2004 lalu, ketika Yudhoyono belum menjadi Presiden, pernah berkunjung ke Masjid An Nur Empang.

Saat itu, kata dia, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, suatu saat akan datang lagi ke Masjid An Nur Empang.

"Kini, pada 2008, setelah Pak SBY meraih gelar doktor dan menjadi Presiden, beliau masih datang ke Masjid An Nur Empang. Ini menunjukkan kedekatan beliau kepada pengurus dan jemaah masjid ini," katanya.

Sementara itu, ribuan jemaah masjid An Nur memadati lokasi masjid dan sekitarnya untuk melihat langsung dan mendengarkan tausyiah dari Presiden.

 

Presiden Yudhoyono beserta rombongan tiba di Masjid An Nur empang, pukul 19.40 WIB dan meninggalkan masjid tersebut pada pukul 21.15 WIB. Dalam rombongan Presiden antara lain, Menteri Agama M Maftuh Basyuni, Panglima TNI Jenderal Joko Santoso, Menteri Kominfo Muhammad Nuh, Menteri Kehutanan MS Ka'ban, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.
 
 
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/ 
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           1           0