Presiden mengatakan hal ini karena peringatan Tri Suci Waisak
dimaksudkan untuk memperingai 3 peristiwa penting, yaitu kelahiran
Sidhartha Gau, tercapainya penerangan oleh Sang Buddha, dan kematian
Sang Buddha. Siklus kehidupan inilah yang menjadi teladan bagi umat
Buddha sedunia.
"Perjalanan spiritual yang sarat dengan keteladanan dan tekad yang kuat untuk meraih maratabat, tidak terbelenggu oleh ego dan hawa nafsu," kata SBY. "Nilai keteladanan yang sarat makna itu tetap lestari dan relevan dan menjadi inspirasi yang tak pernah kering bagi umat Buddha," tambahnya.
Selain itu, Presiden juga mengajak para pemuka agama untuk mengedepankan kearifan, kewibawaan, dan kemuliaan dalam menghadapi berbagai persoalan. Kepala Negara berharap para tokoh agama dapat memainkan peran utama untuk memberikan pencerahan dan keteladanan kepada umatnya.
"Sungguh mulia adanya jika pemuka agama senantiasa memberikan pernyataan yang menenteramkan, mendamaikan, dan memberikan motivasi kepada umatnya untuk terus bersikap optimis dan berpikir positif, seberat apapun persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa kita," Presiden menekankan.
Pada kesempatan ini, Kepala Negara juga mengatakan bahwa perayaan Dharmasanti Waisak kali ini terasa istimewa karena berdekatan dengan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei kemarin. "Kita patut bersyukur, setelah 100 tahun berselang bangsa kita mampu berdiri tegak," kata SBY.
Menurut SBY, adalah tugas bersama untuk bekerja lebih keras bagi kemajuan bangsa. "Siapa lagi yang akan membawa bangsa ke arah yang lebih baik selain bangsa kita sendiri. Kita tidak boleh hanya mencerca dan menyalahkan tapi juga memberikan solusi. Pemerintah terbuka untuk itu," Presiden menandaskan. (yun)
"Perjalanan spiritual yang sarat dengan keteladanan dan tekad yang kuat untuk meraih maratabat, tidak terbelenggu oleh ego dan hawa nafsu," kata SBY. "Nilai keteladanan yang sarat makna itu tetap lestari dan relevan dan menjadi inspirasi yang tak pernah kering bagi umat Buddha," tambahnya.
Selain itu, Presiden juga mengajak para pemuka agama untuk mengedepankan kearifan, kewibawaan, dan kemuliaan dalam menghadapi berbagai persoalan. Kepala Negara berharap para tokoh agama dapat memainkan peran utama untuk memberikan pencerahan dan keteladanan kepada umatnya.
"Sungguh mulia adanya jika pemuka agama senantiasa memberikan pernyataan yang menenteramkan, mendamaikan, dan memberikan motivasi kepada umatnya untuk terus bersikap optimis dan berpikir positif, seberat apapun persoalan dan tantangan yang dihadapi oleh bangsa kita," Presiden menekankan.
Pada kesempatan ini, Kepala Negara juga mengatakan bahwa perayaan Dharmasanti Waisak kali ini terasa istimewa karena berdekatan dengan Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei kemarin. "Kita patut bersyukur, setelah 100 tahun berselang bangsa kita mampu berdiri tegak," kata SBY.
Menurut SBY, adalah tugas bersama untuk bekerja lebih keras bagi kemajuan bangsa. "Siapa lagi yang akan membawa bangsa ke arah yang lebih baik selain bangsa kita sendiri. Kita tidak boleh hanya mencerca dan menyalahkan tapi juga memberikan solusi. Pemerintah terbuka untuk itu," Presiden menandaskan. (yun)
Â
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2011/05/21/6829.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?