Presiden mengatakan hal itu dalam sambutan Peringatan Hari Tri Suci Waisak 2551 BE/2007 M di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (1/6) malam.
“Apakah kita semua memiliki keteguhan dan tekad untuk membangun dan mengatasi masalah negeri ini? Apakah ada diantara kita yang justru mengganggu dan melemahkan upaya kita mengatasi berbagai keadaan itu, yang untuk mengejar kepentingannya, seolah tak peduli pada nasib dan kepentingan rakyat kita?� kata Presiden setengah bertanya.
Pada awal sambutannya, Presiden mengingatkan kembali bahwa tidak ada jalan lunak untuk mencapai tujuan yang besar dan mulia. Membangun negara untuk menuju masyarakat yang maju dan sejahtera tidaklah semudah membalik telapak tangan. Untuk itu diperlukan persatuan, kebersamaan, dan kerja keras. “Upaya bersama dan kerja keras inipun harus kita lakukan tanpa henti dengan penuh kesabaran dan keteguhan,�: Presiden menegaskan.
Presiden juga mengajak umat beragama untuk membangun kembali toleransi antar umat beragama. Jika toleransi berjalan dengan baik, tidak ada konflik dan permusuhan dianatara umat beragama. “Kehidupan bersama akan berjalan rukun, damai, dan penuh sikap hormat menghormati. Kehidupan yang teduh dan harmonis seperti itu tentu akan menyumbang terwujudnya ketenteraman dan keteduhan di tanah air,� SBY menambahkan.
Hadir pada Peringatan Waisak ini, antara lain, Menteri Agama M.Maftuh Basyuni, Menbudpar Jero Wacik, Menkominfo Mohammad Noeh, dan Jubir Presiden Andi Mallarangeng. Juga Gubernur Jawa Tengah H. Mardiyanto serta Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam IX.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/06/01/1899.html