Di era revolusi industri 4.0 yang saat ini tengah berlangsung, Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerja nyata para Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang langsung terjun ke masyarakat di tempat mereka bertugas. Kerja nyata tersebut diwujudkan misalnya dengan membangun jembatan di desa, membangun rumah, hingga mengajar suku Anak Dalam di Jambi.
“Saya sangat menghargai kegiatan-kegiatan dan tindakan-tindakan lapangan seperti itu. Membuat misalnya jembatan gantung yang begitu panjang, mengajar masyarakat di pedalaman, menjadi guru di masyarakat pedalaman. Ini sebuah hal-hal konkret yang bisa kita lakukan di desa-desa dan kampung-kampung,” kata Presiden saat memberikan pengarahan kepada Babinsa di Balairung Pinang Masak, Universitas Jambi, Minggu, 16 Desember 2018.
Presiden menjelaskan bahwa saat ini lanskap politik dan ekonomi global sudah berubah dengan sangat cepat sebagai imbas dari adanya keterbukaan informasi melalui internet dan media sosial. Menurutnya, mengutip data dari McKinsey Global Institute, perubahan-perubahan pada era revolusi industri jilid keempat ini kecepatannya tiga ribu kali lebih cepat dibandingkan revolusi industri jilid pertama.
“Artinya apa? Ke depan ini akan ada perubahan-perubahan yang sangat cepat. Karena kita tahu semua ada artificial intelligence, advance robotic, 3D printing. Kalau di bidang keuangan ada bitcoin, cryptocurrency. Kemudian ada virtual reality,” terang Presiden.
Oleh karena itu, Presiden ingin agar para Babinsa bisa merespons perubahan-perubahan ini karena dampaknya juga akan mengubah lanskap politik nasional dan daerah, termasuk lanskap politik di desa.
“Inilah yang harus kita antisipasi. Jangan sampai perubahan-perubahan itu memberikan dampak yang tidak baik kepada masyarakat kita. Pasti akan ada intervensi masuk budaya-budaya impor. Pasti akan masuk ideologi-ideologi impor yang masuk ke desa-desa. Tidak bisa kita cegah, tidak ada batasannya. Semua orang bisa mengakses sekarang dengan gawai. Ideologi apapun bisa masuk tanpa kita bisa menyaring,” ungkap Presiden.
Pastikan Kenaikan Tunjangan Diterima Para Prajurit
Pada awal sambutannya, Kepala Negara memastikan para Babinsa telah menerima dukungan operasional yang naik pada tahun ini. Kepada ribuan prajurit Babinsa yang hadir, Presiden bertanya soal pencairan dukungan operasional.
"Tadi sudah disampaikan Panglima TNI bahwa dukungan (operasional) Babinsa sudah diberikan. Sudah diterima, benar?" tanya Presiden. "Sudah," jawab para Babinsa serempak.
Tak hanya itu, Presiden kemudian menjelaskan alasan dukungan operasional ini dinaikkan, yakni karena dirinya sering mendengar aspirasi maupun masukkan setiap dirinya pergi ke daerah.
“Kenapa itu kita berikan tambahannya begitu meloncat besarannya? Karena setiap saya ke desa, ke daerah, ada yang bisiki saya. ‘Pak Presiden, dukungan operasionalnya masih kurang, Pak. Jauh Pak kalau dibandingkan dengan Babinkamtibmas.’ Suara itu saya dengar karena saya sering ke bawah, ke desa. Jangan dipikir saya enggak dengar seperti itu,” kata Presiden.
Sementara itu, untuk tunjangan kinerja TNI semula akan diberikan pada bulan Juli. Namun, prosedur yang berbelit-belit membuat hal ini tertunda. Namun demikian, Kepala Negara memastikan tunjangan ini akan diterima seluruh prajurit TNI, termasuk para Babinsa pekan depan.
“Sebetulnya sudah kita dorong agar di bulan Juli itu bisa diberikan. Tetapi memang prosedur keuangan kita memang muter-muter, ruwet sekali. Dari sini ke sini, dari sini ke sini, masuk ke Menhan, masih masuk ke Menteri Keuangan. Dicek lagi. Sudah kita kejar-kejar. Tapi tadi sudah disampaikan oleh Panglima TNI dipastikan akan saudara-saudara terima di minggu depan ini,” terang Presiden, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Dalam laporannya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa 3.316 Babinsa yang hadir berasal dari perwakilan Kodam II/Sriwijaya, Kodam Iskandar Muda, Kodam I/Bukit Barisan, termasuk 15 Bintara Pembina Pesisir dan 15 Bintara Pembina Lanud. Selain itu hadir juga 259 perwira di komando wilayah Kodam II Sriwijaya.
Para Babinsa yang hadir, ucap Panglima TNI, telah mengukir banyak prestasi, di antaranya menemukan formulasi pupuk yang bermanfaat bagi petani, berhasil mengumpulkan senjata rakitan tanpa adanya kekerasan, membantu mengajar di sekolah yang berada di daerah pedalaman, dan bersama Babinkamtibmas menggagalkan upaya kriminal pembegalan.
“Prestasi yang diukir tersebut harus dapat dipertahankan, bahkan terus ditingkatkan,” ucap Hadi. (Humas Kemensetneg)