Presiden Joko Widodo membenarkan bahwa dirinya bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Sukarnoputri, pada Selasa malam kemarin di Batu Tulis. Pertemuan serupa diakuinya juga rutin dilakukan oleh Presiden bersama dengan sejumlah ketua umum partai politik lainnya dalam sejumlah kesempatan.
Demikian disampaikan oleh Presiden sebagaimana dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, setelah menghadiri Dzikir Kebangsaan dan Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional I Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Asrama Haji, Pondok Gede, Jln. Pondok Gede Raya, Jakarta Timur, Rabu 21 Februari 2018.
"Pertemuan dengan Bu Mega, dengan Pak Romi, dengan Pak Surya Paloh, dengan Pak Muhaimin Iskandar, dengan Pak Oesman Sapta, dan dengan Pak Zulkifli itu pertemuan rutin biasa kita," kata Presiden.
Presiden juga menyampaikan, dalam pertemuan tersebut membahas tentang pemilihan Presiden di 2019 mendatang.
"Kalau saya ngomong tidak, ya namanya bohong. Ya berbicara mengenai Pilpres," kata Presiden.
Namun, ketika ditanyakan mengenai siapa yang akan menjadi pendamping bagi dirinya kelak, ia mengatakan bahwa pembicaraan belum sampai ke pembahasan soal tersebut.
"Belum sampai ke sana (cawapres), masih panjang, masih panjang sekali," ucapnya.
Selain membicarakan Pilpres, keduanya juga diketahui berdiskusi soal penyelenggaraan Pilkada serentak di tahun ini agar Pilkada dapat berlangsung dengan aman dan damai sebagaimana yang diharapkan semua pihak.
"Berbicara mengenai Pilkada nasional agar aman, agar tentram. Kurang lebih seperti itu," kata Presiden. (Humas Kemensetneg)