Kreativitas dapat timbul dari sebuah kesederhanaan. Film 'Dilan 1990' merupakan contoh sebuah kesederhanaan yang direkam dengan sudut pandang kamera yang tepat.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo kepada para jurnalis usai menonton film 'Dilan 1990' di salah satu bioskop yang berada di kawasan Senayan, Jakarta, pada Minggu, 25 Februari 2018.
Menurut Presiden, film 'Dilan 1990' yang diangkat dari novel karya Pidi Baiq ini, mengisahkan tentang kehidupan remaja yang dikemas dengan cukup baik dan menarik.
“Sederhana tapi pas gitu tidak berlebihan. Tapi justru pas-nya itu yang menyebabkan masyarakat menjadi semuanya ingin nonton dan saya harus sampaikan ini,” kata Presiden.
Melihat jumlah penonton film ini yang sangat tinggi, Kepala Negara pun berharap industri kreatif di Tanah Air dapat berkembang lebih baik lagi di masa mendatang.
“Kami ingin industri kreatif kita ini berkembang dengan baik, peluang-peluang yang ada bisa digunakan dengan baik dan salah satunya adalah melalui film,” kata Presiden, seperti yang dirilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Saat menonton film tersebut, Presiden didampingi sang putri, Kahiyang Ayu beserta suami Kahiyang, Bobby Nasution. Sedangkan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo saat ini sedang berada di Solo, Jawa Tengah, untuk menghadiri resepsi pernikahan sehingga tidak ikut mendampingi.
Saat ditanya para jurnalis apakah tidak rindu dengan Ibu Iriana setelah menonton film 'Dilan 1990', Presiden pun tidak menampiknya.
“Saya malam ini juga ada tiga kondangan yang harus saya hadiri. Jadi bagi-bagi (menghadiri undangan). Tapi ya rindu berat juga, meskipun baru dua hari (Ibu Iriana di Solo),” kata Kepala Negara.
Setelah menonton film tersebut, Presiden juga sempat berbincang dengan sutradara film 'Dilan 1990' yakni Fajar Bustomo dan dua artis yang bermain dalam film tersebut, yaitu Ira Wibowo yang memerankan tokoh Ibunda Dilan serta Andryos Aryanto yang berperan sebagai Nandan. (Humas Kemensetneg)