Presiden Bertolak ke Fiji Hadiri Pasific Islands Development Forum Leaders Meeting
Presiden SBY menyampaikan bahwa Kunjungan resmi ke Fiji yang dilakukan olehnya pada periode kedua masa jabatannya sebagai Presiden, merupakan kunjungan resmi pertama yang dilakukan oleh seorang Kepala Negara Republik Indonesia sejak Indonesia merdeka tahun 1945.
Kunjungan ini merupakan undangan dari Pemerintah Fiji kepada Presiden Republik Indonesia untuk menjadi Chief Guest dalam sebuah Leaders Meeting yang penting yakni Pasific Islands Development Forum Leaders Meeting, dipandang memiliki arti strategis mengingat negara-negara di kawasan Timur Indonesia, yakni di Pasifik Selatan dan Pasifik Barat Daya, sangat penting secara geopolitik.
Presiden SBY menjelaskan bahwa seluruh negara di kawasan tersebut telah secara resmi mengakui dan menghormati kedaulatan Indonesia, menghormati keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama jika dikaitkan dengan masalah Papua di mana terdapat elemen-elemen tertentu di Papua yang berupaya menginternasionalkan masalah Papua dengan menarik blok negara-negara tersebut untuk menghadapi Indonesia.
“Kita dapat menjelaskan tentang policy Indonesia menyangkut Papua dan policy-policy lain berkaitan dengan apa yang kita laksanakan di Indonesia ini dalam konteks hubungan internasionalâ€, Presiden menambahkan.
Dalam keterangan Pers tersebut, Presiden SBY didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, di antaranya adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. (Verbatim-Humas)
Kunjungan ini merupakan undangan dari Pemerintah Fiji kepada Presiden Republik Indonesia untuk menjadi Chief Guest dalam sebuah Leaders Meeting yang penting yakni Pasific Islands Development Forum Leaders Meeting, dipandang memiliki arti strategis mengingat negara-negara di kawasan Timur Indonesia, yakni di Pasifik Selatan dan Pasifik Barat Daya, sangat penting secara geopolitik.
Presiden SBY menjelaskan bahwa seluruh negara di kawasan tersebut telah secara resmi mengakui dan menghormati kedaulatan Indonesia, menghormati keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama jika dikaitkan dengan masalah Papua di mana terdapat elemen-elemen tertentu di Papua yang berupaya menginternasionalkan masalah Papua dengan menarik blok negara-negara tersebut untuk menghadapi Indonesia.
“Kita dapat menjelaskan tentang policy Indonesia menyangkut Papua dan policy-policy lain berkaitan dengan apa yang kita laksanakan di Indonesia ini dalam konteks hubungan internasionalâ€, Presiden menambahkan.
Dalam keterangan Pers tersebut, Presiden SBY didampingi oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, di antaranya adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?