"Silakan datang pada Oktober atau November, gubernur bersama bupati dan walikota, saya akan langsung memimpin pembahasan tersebut," kata Presiden di Kendari, Kamis, usai memberikan berbagai jenis bantuan pada pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Tenggara.
Sebelumnya, Nur Alam dalam sambutannya meminta Presiden untuk mempertimbangkan perlakukan khusus bagi daerah tersebut.
Nur Alam mengatakan, Sultra memiliki berbagai jenis barang tambang, seperti nikel dan pasir kwarsa, namun sebagian diantaranya berada di hutan lindung yang tidak boleh dieksplorasi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Negara mengatakan, dalam sidang di Jakarta pada Oktober atau November tersebut, dirinya akan mengundang para menteri terkait, seperti Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sofyan Djalil.
"Saya minta saudara Gubernur untuk menyusun konsep pemanfaatan sumber daya alam tersebut yang bersifat strategis, serta sasaran jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang," kata Presiden, yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menko Polhukam Widodo AS, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Mendiknas Bambang Sudibyo dan Seskab Sudi Silalahi.
"Tidak ada yang tidak dapat diselesaikan," kata Presiden.
Yudhoyono mengingatkan gubernur, walikota serta bupati bahwa jika mereka ingin meningkatan laju pertumbuhan ekonomi di daerahnya, maka berarti diperlukan investasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Tapi, utamakan dahulu investor dari Sulawesi Tenggara, kemudian baru investor asing," demikian Presiden Yudhoyono.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/9/25/presiden-bicarakan-peningkatan-laju-pertumbuhan-ekonomi-sultra/