Manado: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (15/5) pagi, menghadiri pembukaan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit di Grand Ballroom 3, Grand Kawanua Convention Centre, Manado. Acara dihadiri pula oleh lima kepala negara/pemerintahan peserta CTI, yaitu PM Malaysia, PM Kepulauan Solomon, PM Papua New Guinea Michael Somare, Presiden Timor Leste Ramos Horta, dan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo.
Presiden SBY dalam sambutannya menjelaskan, pertemuan CTI untuk memastikan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat segitiga terumbu karang. "Lautan kita banyak memberikan manfaat dalam segala aspek. Sebagai pemasok ketahanan pangan, penyedia kelangsungan ekonomi, dan pemain penting dalam perjuangan melawan pemanasan global," ujar SBY. "Kita juga berada di sini untuk memperbaiki kelalaian," tegasnya.
Para peneliti telah memperingatkan bahwa sumber daya laut dan pesisir kita dikuras oleh pengerukan ikan secara berlebihan, praktik pencarian ikan yang merusak, pengembangan pesisir pantai yang tidak berkelanjutan, polusi, dan perubahan iklim. "Berkaitan dengan Segitiga Terumbu Karang, hal-hal tersebut telah mengakibatkan menipisnya pesisir pantai secara signifikan dan persediaan ikan. Hal-hal tersebut juga mengakibatkan hilangnya hutan bakau secara besar-besaran dan penurunan sistem terumbu karang," SBY menjelaskan.
"Para peneliti mengatakan bahwa kita akan lebih banyak kehilangan sumber daya laut bila kita tidak peduli atas nasib kelautan kita. Segitiga Terumbu Karang adalah harta berharga yang sudah dikenal secara luas. Segitiga ini sangat unik, tidak ada duanya di dunia ini. Itu adalah pusat berlimpah dan beragamnya kehidupan laut. Bila itu dirusak dan tidak diperbaiki, maka akan menjadi tragedi bagi seluruh dunia," SBY menambahkan.
"Keberadaan kita di sini adalah untuk mencegah kehancuran sumber unik tersebut dan meningkatkannya untuk kepentingan generasi masa depan," kata SBY.
Menurut SBY, keenam negara CTI juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk menjalankan aksi mereka, yaitu pemerintah Amerika Serikat dan Australia, Asian Development Bank, Global Environment Facility, Nature Conservancy, Conservation International, dan World Wildlife Fund.
Kelima kepala negara/pemerintahan lain masing-masing secara bergantian memberikan sambutannya pada acara itu. Semuanya memiliki pandangan yang sama dan mendukung dilakukannya tindakan nyata untuk segera melindungi sumber laut dan Segitiga Terumbu Karang.
Di akhir acara, keenam pemimpin negara/pemerintahan menandatangani CTI Leaders Declaration dan prasasti KTT pertama CTI.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/05/15/4295.html
Presiden SBY dalam sambutannya menjelaskan, pertemuan CTI untuk memastikan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat segitiga terumbu karang. "Lautan kita banyak memberikan manfaat dalam segala aspek. Sebagai pemasok ketahanan pangan, penyedia kelangsungan ekonomi, dan pemain penting dalam perjuangan melawan pemanasan global," ujar SBY. "Kita juga berada di sini untuk memperbaiki kelalaian," tegasnya.
Para peneliti telah memperingatkan bahwa sumber daya laut dan pesisir kita dikuras oleh pengerukan ikan secara berlebihan, praktik pencarian ikan yang merusak, pengembangan pesisir pantai yang tidak berkelanjutan, polusi, dan perubahan iklim. "Berkaitan dengan Segitiga Terumbu Karang, hal-hal tersebut telah mengakibatkan menipisnya pesisir pantai secara signifikan dan persediaan ikan. Hal-hal tersebut juga mengakibatkan hilangnya hutan bakau secara besar-besaran dan penurunan sistem terumbu karang," SBY menjelaskan.
"Para peneliti mengatakan bahwa kita akan lebih banyak kehilangan sumber daya laut bila kita tidak peduli atas nasib kelautan kita. Segitiga Terumbu Karang adalah harta berharga yang sudah dikenal secara luas. Segitiga ini sangat unik, tidak ada duanya di dunia ini. Itu adalah pusat berlimpah dan beragamnya kehidupan laut. Bila itu dirusak dan tidak diperbaiki, maka akan menjadi tragedi bagi seluruh dunia," SBY menambahkan.
"Keberadaan kita di sini adalah untuk mencegah kehancuran sumber unik tersebut dan meningkatkannya untuk kepentingan generasi masa depan," kata SBY.
Menurut SBY, keenam negara CTI juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk menjalankan aksi mereka, yaitu pemerintah Amerika Serikat dan Australia, Asian Development Bank, Global Environment Facility, Nature Conservancy, Conservation International, dan World Wildlife Fund.
Kelima kepala negara/pemerintahan lain masing-masing secara bergantian memberikan sambutannya pada acara itu. Semuanya memiliki pandangan yang sama dan mendukung dilakukannya tindakan nyata untuk segera melindungi sumber laut dan Segitiga Terumbu Karang.
Di akhir acara, keenam pemimpin negara/pemerintahan menandatangani CTI Leaders Declaration dan prasasti KTT pertama CTI.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/05/15/4295.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?