Presiden Buka Seminar BEM

 
bagikan berita ke :

Rabu, 09 Mei 2007
Di baca 1526 kali

Yosia Lesley Ketua Pelaksana Seminar, dalam laporannya menjelaskan seminar Nasional BEM yang mengambil tema Mahasiswa Bersatu membangun Bangsa diselenggarakan tanggal 7 s/d 11 Mei 2007, di Hotel Grand Tropic dan Universitas Tarumanegara. Seminar ini diikuti kurang lebih 250 BEM dari 17 kampus di seluruh Indonesia dengan jumlah peserta 500 mahasiswa," kata Yosia.

Dalam sambutannya Presiden berharap agar seminar nasional ini dapat melahirkan pemikiran dan gagasan cemerlang bagi masa depan bangsa dan negara. “Bagi saya, mahasiswa adalah teman berpikir dan pencerah idealisme,� ujar Presiden. “Dari mahasiswa saya banyak menerima masukan, pemikiran dan kritik yang konstruktif. Karena saya tahu apa yang disampaikan mahasiswa itu murni tanpa kepentingan politik praktis apapun,� tegasnya.

Presiden SBY minta agar kehadirannya pada setiap acara kepemudaan dan kemahasiswaan jangan ditafsirkan untuk mengambil hati kaum intelektual muda dalam rangka melanggengkan amanah. �Kalau ada yang memiliki pemikiran seperti itu, berarti menghina mahasiswa. Mahasiswa akan tahu, mana hal-hal yang sudah diintervensi kepentingan politik praktis dan mana yang tidak. Saya tidak ingin mahasiswa terbelenggu oleh siapapun. Biarkan mahasiswa berekspresi untuk menyampaikan pemikiran dan idealismenya,� seru Presiden disambut tepuk tangkan lebih kurang 500 undangan yang hadir.

Sebelumnya, Mendiknas Bambang Soedibyo dalam laporannya menjelaskan bahwa pembangunan pendidikan nasional memiliki tiga pilar utama yaitu pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu dan daya saing pendidikan, dan peningkatan akuntabilitas tata pamong dan citra publik pendidikan. �Untuk pendidikan tinggi, titik berat pembangunannya lebih ditekankan pada pilar yang kedua,� ujar Bambang.

�Berbagai upaya telah dilakukan secara terus menerus untuk meningkatkan mutu, relefansi dan daya saing perguruan tinggi kita. Alhamdulillah, dua tahun terakhir ini kita sudah berhasil mengorbitkan paling tidak empat perguruan tinggi di Indonesia masuk jajaran kelas dunia,� kata Bambang. �Saat ini terdapat 82 perguruan tinggi negeri dan tidak kurang dari 2.600 perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia dengan jumlah total mahasiswa mendekati empat juta. Mahasiswa pantas bersyukur, karena yang berhasil masuk menikmati perguruan tinggi hanya berjumlah 17 persen dari warga negara usia mahasiswa. Untuk Indonesia, perguruan tinggi masih merupakan pelayanan yang mewah, yang tidak dapat dinikmati semua warga negara,� Bambang menambahkan.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Polhukkam Widodo A.S., Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menpora Adyaksa Dault, Menteri Agama Maftuh Basyuni, serta para rektor dan unsur pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia, serta para pengurus BEM se Indonesia. Usai acara, Presiden SBY beramah tamah dengan seluruh undangan yang hadir.

 

http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/05/08/1816.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0