Presiden menilai bahwa tema yang diangkat itu sangat relevan dengan kondisi saat ini. “ Saya kira tidak ada tema yang lebih baik untuk merayakan ulang tahun emas dari kegiatan dan organisasi ini di Indonesia, “ kata Presiden lagi.
Seminar ini diselenggarakan Yayasan Bina Antarbudaya, sebuah organisasi nasional nirlaba yang bertujuan untuk turut mewujudkan perdamaian dunia dan menciptakan persahabatan internasional melalui program pertukaran dan pendidikan antarbudaya. Bina Antarbudaya juga mempunyai misi untuk mengembangkan pemimpin masa depan yang berkualitas dan bertaqwa. Sebagai mitra AFS ( American Fields Services) Intercultural Programs, Bina Antarbudaya mengirim siswa-siswa terpilih Indonesia dan menerima siswa-siswi asing dari berbagai negara di dunia, untuk mengikuti program pertukaran. Para siswa itu akan tinggal bersama keluarga angkat dan bersekolah di daerah setempat selama satu tahun.Tahun ini AFS Intercultural Program merayakan 50 tahun program pertukaran pelajar AFS di Indonesia.
Pada acara pembukaan ini hadir para senior dan returnee AFS, seperti Tanri Abeng, professional terkemuka yang juga mantan Menteri BUMN. Juga tampak penyair Taufik Ismail, yang bersama Tanri Abeng merupakan AFS dari Indonesia pertama yang berangkat ke Amerika, pada tahun 1956-1957.
Taufik Ismail membacakan puisi karyanya berjudul Together We Plant Seeds of Trees One by One One Day A Forest May Strecth Out. Puisi ini dibuatnya di Sungai Hudson Manhattan New York pada tahun 1996, bertepatan dengan 40 tahun lalu, dirinya beserta para peserta AFS angkatan pertama lainnya menginjakan kakinya di New York.
Presiden kemudian membuka secara simbolis seminar ini dengan memukul gong. Acara diakhiri dengan ramah tamah peserta seminar. Tampak hadir mendampingi Presiden antara lain Mendiknas Bambang Sudibyo, Menko Kesra Aburizal Bakrie dan Menbudpar Jero Wacik.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/08/24/2170.html