"Saya ajak seluruh Indonesia untuk menyatukan tekad menuju Indonesia maju dan sejahtera di abad 21," ujar Presiden dengan suara yang terdengar parau.
Ucapan presiden itu mengiringi ikrar "Indonesia Bisa" yang dicanangkan tepat pada seratus tahun kebangkitan nasional pada 20 Mei 2008.
Presiden sebanyak tiga kali meneriakkan kata "Indonesia Bisa", yang diikuti oleh sekitar 150 ribu undangan yang memadati stadion Gelora Bung Karno.
Untuk menjadi negara maju dan sejahtera, Presiden mengatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia memang semakin berat dan kompleks.
Namun, ia meminta seluruh rakyat Indonesia untuk tetap percaya dengan persatuan, kebersamaan, kerja keras, dan kemandirian.
"Indonesia bisa jadi negara maju dan sejahtera. Oleh karena itu, pada hari yang bersejarah ini kita canangkan Indonesia bisa," ujar Presiden yang mengenakan seragam panitia seabad hari kebangkitan nasional bernuansa merah putih.
Perayaan seabad hari kebangkitan nasional dirayakan secara megah di gelora Bung Karno dan disiarkan secara langsung oleh semua saluran televisi nasional.
Atraksi selama lebih dari dua jam yang ditampilkan oleh lebih dari 30 ribu pendukung secara bergantian berusaha menyampaikan pesan bahwa Indonesia yang beragam budaya adalah bangsa yang besar.
Pembawa acara Tantowi Yahya dan Maudy Koesnadi berulang kali menyebutkan kemegahan acara perayaan itu dengan menekankan kuantitas pertunjukan yang didukung oleh beratus-ratus penari, beratus-ratus personil TNI/Polri yang melakukan atraksi militer, dan ratusan peraga pencak silat.
Acara yang disponsori oleh televisi swasta Trans TV itu mengingatkan pagelaran yang sering dipertunjukkan pada masa pemerintahan mantan Presiden Soeharto.
Saat lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan, ratusan peserta yang duduk di tribun khusus yang menghadap tempat duduk VVIP Presiden secara bergantian mempertunjukkan bendera merah-putih diselingi oleh gambar wajah Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani.
Sumber :
http://www.antara.co.id/arc/2008/5/20/presiden-canangkan-indonesia-bisa/