Dalam
keteranggannya, Presiden SBY menyampaikan bahwa tema “Consolidating
Democracy in Pluralistic Society†pada BDF kali ini sangat relevan bagi
kehidupan bangsa Indonesia yang memiliki masyarakat majemuk, salah
satunya tercermin dalam sistem multi partai di Indonesia setelah tahun
1998. “Jadi tidak berlebihan kalau sebagai tuan rumah, Indonesia
mengangkat tema ini yang punya relevansi untuk keadaan di banyak negara,
termasuk di negara kita sendiriâ€, tegas Presiden.
Dalam pelaksanaan BDF kali ini, sejumlah isu diangkat oleh negara-negara yang hadir. Isu tersebut antara lain pentingnya kepatuhan hukum dalam demokrasi demi ketertiban dan keamanan, penguatan pilar-pilar demokrasi yang inklusif serta harus melibatkan perempuan dan kaum muda, perlunya semangat yang moderat dan toleran di dalam mengawali demokrasi dan kehidupan yang pluralis, serta memasuki era sosial media saat ini, demokrasi harus juga menjangkau ke ranah teknologi informasi. (Dukjak/RYU-Humas/DAR)
Dalam pelaksanaan BDF kali ini, sejumlah isu diangkat oleh negara-negara yang hadir. Isu tersebut antara lain pentingnya kepatuhan hukum dalam demokrasi demi ketertiban dan keamanan, penguatan pilar-pilar demokrasi yang inklusif serta harus melibatkan perempuan dan kaum muda, perlunya semangat yang moderat dan toleran di dalam mengawali demokrasi dan kehidupan yang pluralis, serta memasuki era sosial media saat ini, demokrasi harus juga menjangkau ke ranah teknologi informasi. (Dukjak/RYU-Humas/DAR)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?