Dalam pertemuannya dengan SBY, KPPU melaporkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk penegakan hukum persaingan. "Kami memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah terhadap kebijakan-kebijakan, khususnya kebijakan ekonomi yang akan dikeluarkan oleh pemerintah, karena misi KPPU sejalan dengan apa yang menjadi tugas dari pemerintah, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat," jelas Iqbal dalam konferensi persnya usai bertemu dengan Presiden.
Dalam pertemuannya dengan Presiden juga dibicarakan masalah persekongkolan tender. "Kami mengharapkan hal tersebut dapat dikurangi, sehingga anggaran belanja dan pembangunan negara bisa dihemat," lanjut Iqbal. Selain itu KPPU juga menyampaikan kepada Presiden bahwa KPPU akan memfokuskan kegiatan-kegiatannya untuk lebih bersinergi dengan pemerintah dalam rangka menciptakan regulasi yang positif agar perkembangan ekonomi dapat memberikan dampak positif sehingga masyarakat dapat lebih menikmati manfaatnya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden menyambut baik adanya kerjasama yang lebih erat antara KPPU dengan pemerintah, khususnya dengan para menteri yang bergerak di bidang ekonomi, yang bertindak sebagai regulator. "Presiden juga menyambut baik kegiatan KPPU yang sudah dilaksanakan selama ini. Presiden berpendapat monopoli harus dihentikan, dan persekongkolan tender tidak boleh dilakukan lagi. Jangan sampai yang kecil tersingkir, karena adanya kebijakan-kebijakan yang tidak kondusif. Presiden juga menekankan bahwa BUMN-BUMN yang ada hendaknya dapat bersaing secara sehat karena dari persaingan yang sehat ini, masyarakat akan menikmati manfaatnya," kata Iqbal kepada para wartawan
Anggota KPPU yang bertemu Presiden petang ini, selain Mohammad Iqbal, Sukarni, Wisnu Tajuddin Nursaid, Tri Anggraini, Agung Wardhani serta Tresna SUmardi. Sementara Presiden sendiri didampingi Menko Perekonomian Boediono, Mensekneg Hatta Rajasa, Menhuk dan HAM Andi Mattalata, Menkeu Sri Mulyani, Mendag Mari E. Pangestu serta Seskab Sudi Silalahi.
Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/05/15/1842.html