Dalam kunjungannya, Presiden menuturkan dukungan penuh kepada seluruh aparat Ditjen Pajak terkait upaya kriminalisasi yang acap kali terjadi. Dukungan itu juga telah disampaikan Presiden kepada seluruh aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan, sebab target pajak sebagai penerimaan negara itu sangat penting.
Â
“Juga memberikan arahan untuk seluruh pimpinan, kanwil-kanwil seluruh Indonesia agar target penerimaan pajak tahun ini bisa tercapai sesuai dengan yang direncanakan,†ucap Presiden. Demikian seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.
Â
Presiden menambahkan, “Untuk target penerimaan justru harusnya dibantu, jadi semuanya sama, yang belum bayar ya suruh bayar, yang masih kurang bayar, ya suruh bayar,†tegas Presiden.
Â
Kehadiran Presiden ke Kantor Ditjen Pajak juga untuk  mendapatkan klarifikasi terkait SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi yang telah disampaikan melalui E-Filling pada 3 Maret 2016 di Palembang.
Â
SDM Ditjen Pajak: Potensi Besar
Sebelum bertemu dengan jajaran Pimpinan Ditjen Pajak, Presiden mendengarkan
penjelasan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro dan Direktur
Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Ken Dwijugiasteadi.
Dalam pertemuan dengan
Menkeu dan Dirjen Pajak, Presiden dijelaskan tentang proses reformasi yang
tengah bergulir di Ditjen Pajak. “Saya senang sekali bahwa tadi, saya
mendapatkan data dari total pegawai 37.900 ada 18.900 yang muda-muda umur 26
hingga 40, jago IT semuanya,†ucap Presiden.
Dengan sumber daya manusia yang mumpuni di bidang IT, lanjut Presiden,
membangun sebuah sistem yang betul-betul sempurna dan bisa melayani maupun
untuk mengontrol arus barang dan lain-lainnya, kita mempunyai sebuah kemampuan
yang sangat besar.
Â
“Karena apapun sistem IT dan SDM akan memegang peranan yang sangat penting hingga pimpinan-pimpinan di DJP juga menggerakkan sistem itu,†pungkas Presiden. (Humas Kemensetneg)