Sebelum masuk ke dalam tema rapat, Presiden SBY menyampaikan kembali keprihatinannya terhadap gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang. "Kita sangat memahami apa yang dirasakan oleh bangsa Jepang karena kita juga pernah mengalami musibah yang sama pada tahun 2004 yang lalu," kata Presiden SBY.
Presiden juga menyampaikan sikap terhadap pemberitaan dua surat kabar terbitan Australia, yakni Sydney Morning Herald dan The Age. Menurut Presiden, komentar mengenai berita kedua koran tersebut sudah cukup. "Saya pandang sudah cukup, tidak perlu kita terus-menerus ikut serta dalam kegaduhan mengenai soal ini, karena banyak yang lebih penting yang harus kita lakukan," SBY menegaskan.
Rapat kabinet ini sendiri diagendakan untuk mendengarkan laporan Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan menteri-menteri terkait mengenai pengelolaan pangan dan energi di Indonesia berkaitan dengan gejolak di tingkat dunia. "Sebagaimana saudara ketahui, pemerintah telah melakukan berbagai upaya yang berkaitan dengan pengelolaan inflasi pangan dan energi ini, termasuk stabilisasi harga. Dan di luar itu juga upaya untuk meningkatkan produksi di dalam negeri," SBY menjelaskan.
Hadir dalam rapat kabinet ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, dan Menakertrans Muhaimin Iskandar. (arc)
Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2011/03/14/6583.html