Dalam sambutan awal sidang, Presiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang yang tidak kecil dalam pembangunan ekonomi 5 hingga 10 tahun mendatang. "Kita harus memiliki arah, konsep, dan strategi yang jelas termasuk rencana yang realistik," kata SBY.
Presiden meminta masterplan yang dalam waktu dekat akan dikukuhkan sebagai dokumen strategis dapat dijalankan dengan baik. Tahun ini dan tahun depan kita akan banyak kegiatan kenegaraan dan kunjungan kepala negara atau kepala pemerintahan. Oleh karena itu Presiden SBY meminta untuk memanfaatkan momentum tersebut. "Banyaknya mitra-mitra kita, termasuk pemimpin dunia yang ingin melakukan kunjungan atau berinteraksi dengan kita, maka sesungguhnya mereka juga melihat ada potensi dan kesempatan bagi mereka berkolaborasi dan bermitra dengan Indonesia masa kini dan masa depan," SBY menjelaskan.
"Jangan sia-siakan kesempatan ini, meskipun tidak semua bisa kita lakukan pada masa bakti ini dan akan akan berlanjut pada masa bakti kabinet-kebinet seteleah kita, paling tidak setelah saya. Dengan demikian jangka panjang ekonomi kita makin kuat sehingga kesejahteraan bisa kita tingkatkan dan rakyat pemilik kedaulatan di negeri ini akan mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya," Presiden menambahkan.
SBY menginginkan rancangan awal RKP dan RPP nantinya diwujudkan. Saat ini setiap hari Presiden bertemu menteri-menteri teknis untuk mengetahui kemajuan yang telah dicapai. "Dengan demikian saya tahu apa yang dilakukan jajaran kita, termasuk manakala ada hambatan, saya pun bisa mengetahui untuk bersama-sama kita carikan solusinya," kata Presiden.
Hadir dalam rapat kali ini hampir semua jajaran menteri KIB II. Rapat juga diikuti Jaksa Agung Basrief Arief, Kepala UKP4 Koentoro Mangkusubrot, dan Gubernur BI Darmin Nasution. (dit)
Sumber:
http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2011/03/31/6647.html