Presiden: "Good News is Good News"

 
bagikan berita ke :

Kamis, 11 Februari 2010
Di baca 858 kali

Presiden mempersilakan media mengangkat berita yang memaparkan kekurangan atau kesalahan, agar nantinya dapat menjadi pelajaran, sebagai informasi bagi rakyat, dan membuka jalan agar sanksi diberikan. Namun Presiden juga mengimbau agar berita baik juga ikut diangkat, ”Jangan malu-malu untuk mewartakan karena itu juga punya dampak yang baik, rakyat menjadi tahu, bisa dicontoh,” ujar SBY. “Ini juga membangun rasa bersaing yang positif, positive sense of competition.”

Pada kesempatan tersebut, SBY bercerita tentang pembicaraannya dengan salah satu dubes Indonesia di negara ASEAN. Dubes tersebut mengatakan, siaran televisi Indonesia diterima juga di negara-negara ASEAN, namun kebanyakan pemberitaannya hanya berfokus pada yang buruk-buruk saja, ”Mengapa sekali-kali juga diangkat yang baik-baik, supaya negara tetangga, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan sebagainya itu melihat Indonesia utuh. Ada yang belum baik, ada yang sudah baik. Itu harapan mereka,” SBY menambahkan.

Ada negara yang mengontrol media massa sehingga yang diangkat hanya berita baik saja. Menurut SBY, itu tidak baik dan tidak jujur. "Yang baik dan yang benar adalah ada kebebasan, namun pers itu sendiri mengangkat segala sesuatunya berimbang. Kita sendirilah yang harus menceritakan apa adanya, yang baik dikatakan baik, yang tidak baik atau belum baik, katakanlah demikian,” Presiden SBY menegaskan. (arc)
 
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2010/02/11/5126.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0