Kualitas dan peranan guru menjadi kunci dalam program pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi fokus pemerintah di tahun 2019. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika bertemu pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 5 Desember 2018.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sementara dari PGRI hadir Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Unifah Rosyidi beserta jajaran pengurus.
Oleh karena itu, Kepala Negara ingin mendengarkan langsung mengenai pandangan dan saran-saran dari PGRI untuk dapat meningkatkan kualitas para guru guna mendukung pembangunan nasional.
"Kami ingin diberikan pemikiran dan rekomendasi-rekomendasi apa yang harus kita kerjakan dalam jumlah yang besar dalam melompatkan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah. Saya meyakini hal ini menjadi kunci bagi pembangunan sumber daya manusia yang ada di negara kita," imbuh Presiden.
Sebelumnya, dalam peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-73 PGRI, Kepala Negara mengundang PGRI untuk beraudiensi mengenai pemikiran dan persoalan yang dihadapi para guru dalam hubungannya dengan program pembangunan sumber daya manusia di tahun 2019.
"Hari ini kami mengundang bapak, ibu sekalian untuk mendengar lebih detail lagi aspirasi dan mungkin hal-hal yang bisa kita kerjakan bersama-sama dengan PGRI. Terutama terkait yang akan kita mulai tahun depan. Kita ingin menggeser strategi besar pembangunan kita, yang sebelumnya pembangunan infrastruktur, kita geser ke strategi pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran," pungkas Presiden di awal pertemuan, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin. (Humas Kemensetneg)