Presiden Joko Widodo hadir dalam acara buka puasa bersama dengan pimpinan dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di rumah dinas Ketua MPR, Jalan Widya Chandra IV Nomor 16, Jakarta Selatan. Presiden tiba sekitar pukul 17.25 WIB, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Setibanya di tempat acara, Presiden yang mengenakan batik cokelat lengan panjang dan peci hitam, langsung disambut Ketua MPR Zulkifli Hasan. Setelah bersalaman, keduanya langsung bergegas masuk ke dalam rumah.
Presiden duduk semeja dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD Oesman Sapta Odang dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman. Tampak hadir juga para Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, Hidayat Nur Wahid dan EE Mangindaan.
Sambil menunggu waktu berbuka, acara diisi dengan ceramah keagamaan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Setelah itu, Ketua MPR selaku tuan rumah memberikan sambutannya.
Pukul 17.48 azan Magrib berkumandang. Presiden pun berbuka puasa kemudian langsung dilanjutkan dengan salat Magrib berjamaah yang dipimpin oleh Syekh Ali Jaber.
Selesai salat Magrib, Presiden pun menyantap hidangan yang telah disediakan.
Tampak hadir mendampingi Presiden dalam buka puasa bersama kali ini antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Idrus Marham dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur.
Presiden Apresiasi Yudi Latif
Selesai acara buka puasa bersama dengan jajaran MPR, Presiden menyempatkan bertemu dengan para jurnalis. Kepada Kepala Negara, para jurnalis menanyakan perihal pengunduran diri Yudi Latif sebagai Ketua Badan Pemantapan Ideologi Pancasila (BPIP) tadi pagi.
"Ya jadi pagi tadi saya telah menerima surat pengunduran diri dari Pak Yudi Latif. Dan saya sangat menghargai upaya-upaya yang telah disiapkan dan proses-proses pembentukan UKP-PIP pindah ke BPIP. Saya kira kerja keras dan integritas Pak Yudi Latif tidak perlu diragukan lagi," kata Presiden.
Adapun alasan pengunduran dirinya, kata Presiden, adalah terkait urusan pribadi dan urusan keluarga.
"Tadi dalam surat juga disampaikan bahwa karena ada urusan pribadi urusan keluarga yang harus lebih diberikan perhatian jadi beliau mengundurkan diri," kata Presiden.
Sementara itu, terkait penggantinya, Presiden mengatakan masih terlalu dini.
"Wong baru tadi pagi," kata Presiden. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?