"Presiden Yudhoyono pada akhir pekan akan memulai lawatan ke Kuala Lumpu, Malaysia dan Hokkaido, Jepang," kata Jurubicara Kepresidenan RI Dino Patti Djalal di Kantor Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Menurut Dino, dalam pertemuan D-8 itu Presiden Yudhoyono akan menyerahkan kepemimpinan D-8 kepada PM Malaysia Abdullah Badawi.
"Kita baru dapat konfirmasi bahwa sebagian besar pemimpin negara-negara itu akan hadiri KTT ke-6 D-8," ujarnya.
D-8 dibentuk pada Juni 1997 oleh delapan negara anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam) yang memiliki karakteristik pembangunan dan kependudukan yang hampir sama yaitu Bangladesh, RI, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki untuk memajukan kerja sama ekonomi dan pembangunan terutama di sektor pertanian, industri, energi, dan perdagangan.
Pemerintah Indonesia menjabat Ketua D-8 sejak Mei 2006 pada KTT ke-5 di Bali dengan Sekjen D-8 adalah Dr. Dipo Alam.
"Selama masa kepemimpinan Indonesia sudah dilakukan 31 kegiatan, 15 diantaranya dilakukan di Indonesia dan mencakup bidang kerja sama perdagangan, micro finance, energi, pariwisata, penerbangan sipil, dan kesehatan," katanya.
Dino juga mengatakan bahwa selama masa kepemimpinan Indonesia telah disepakati "rules of origin" yang merupakan prasyarat terwujudnya D-8 "prefferential trade agreement" sebagai hasil dari Pertemuan Bali.
"Selain itu juga akan dibahas naskah roadmap (peta jalan) D-8 untuk 10 tahun ke depan -- roadmap economic cooperation in the second decade of cooperation (2008-2012)," ujarnya.
Presiden Yudhoyono juga dijadwalkan melakukan pertemuan dwipihak dengan PM Badawi dan para pengusaha Malaysia
Seusai melakukan lawatan ke Malaysia, Presiden Yudhoyono dijadwalkan untuk menghadiri KTT G-8 "Outreach Countries" di Hotel Windsor Toyako, Hokkaido.
"Forum ini adalah usulan Perancis dan Inggris," katanya.
Dino menjelaskan bahwa, selaku tuan rumah G-8, Jepang memutuskan untuk mengundang delapan negara lain selain delapan negara anggota D-8 --Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Rusia, Inggris, dan AS-- yaitu Brazil, China, India, Meksiko, Afrika Selatan, Indonesia, Australia dan Korea Selatan.
"Sebetulnya, pada 2007 di KTT G-8 di Helligendamm, Jerman, mereka mengadakan pertemuan dengan lima negara, tapi tahun ini Jepang selaku tuan rumah mengundang tiga negara tambahan yaitu Indonesia , Australia, dan Korsel sehingga namanya bukan lagi G8+5 tapi G8+8," ujarnya.
Pertemuan itu, lanjut dia, akan membahas beberapa isu utama global, yaitu perubahan iklim, keamanan pangan, pembangunan dan perkembangan ekonomi global.
Pada KTT itu Presiden Yudhoyono juga dijadwalkan menjadi pembicara utama mengenai isu keamanan pangan dan melakukan pertemuan dengan para pengusaha Jepang.
Â
Â
Â
Â
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/7/2/presiden-hadiri-ktt-d-8-dan-g8+8/
http://www.antara.co.id/arc/2008/7/2/presiden-hadiri-ktt-d-8-dan-g8+8/
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?