Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung hadir pada acara peresmian pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad Ke-28 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Tahun 2018. Acara tersebut dihelat di Mahligai Agung Convention Hall, Universitas Bandar Lampung, Kota Bandar Lampung, pada Kamis, 6 Desember 2018.
Silaknas dan Milad Ke-28 ini dihadiri 1.000 peserta dari ICMI seluruh Indonesia dan juga dihadiri perwakilan Ikatan Cendekiawan Muslim Asia Tenggara (ICMA) dari 11 negara.
Dalam kesempatan itu, Presiden meyakini ICMI memiliki peran penting dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang maju.
”Saya yakin peran ICMI menjadi semakin penting dalam hijrah kita menjadi sebuah negara yang maju, menjadi bangsa yang maju,” jelas Presiden.
Lebih lanjut Presiden mengatakan bahwa sumbangsih dan gagasan-gagasan dari ICMI adalah bagian penting dalam hijrah bangsa Indonesia tersebut, terutama dalam mempersiapkan generasi muda.
“Dalam menyiapkan generasi muda Indonesia yang berkarakter dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang inovatif, yang berdedikasi untuk membangun menciptakan maslahat dan berdaya saing tinggi,” kata Kepala Negara, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Di awal sambutannya, Presiden pun mengucapkan selamat milad yang ke-28 untuk ICMI.
"Semoga ICMI semakin kontributif dalam mewujudkan tata masyarakat yang madani, yang diridai oleh Allah SWT," ujar Presiden.
Dalam pandangannya, Presiden menilai ICMI adalah ormas yang bukan sembarang ormas. Menurutnya, ICMI adalah kumpulan kalangan cendekiawan muslim yang memegang teguh nilai-nilai keislaman dan sekaligus sebagai cendekiawan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Artinya ICMI adalah tempat berkumpulnya orang-orang hebat," lanjut Presiden Jokowi.
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini Presiden mengajak seluruh anggota ICMI untuk bersama-sama memikirkan dan memecahkan masalah-masalah yang berat. Menurutnya, masalah berat itu kalau dipecahkan oleh orang-orang yang hebat hasilnya juga hebat dan dahsyat.
"Kalau yang ringan saya bisa memecahkan sendiri, tapi kalau yang berat, nah ini harus dipecahkan bersama," imbuh Presiden
Presiden meyakini peran ICMI menjadi semakin penting dalam hijrah Indonesia menjadi bangsa dan negara yang maju. Ia menilai sumbangsih dan gagasan-gagasan dari ICMI adalah bagian penting dalam hijrah bangsa Indonesia tersebut dalam menyiapkan generasi muda Indonesia yang berkarakter dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang inovatif, yang berdedikasi untuk membangun menciptakan maslahat dan berdaya saing tinggi.
"Semoga Allah SWT meridai kerja besar bangsa Indonesia dan bersama-sama kita mewujudkan Indonesia menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," tandas Kepala Negara.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, dan Ketua Panitia Silaknas Yusuf Barusman. Sementara dari jajaran pengurus ICMI, tampak hadir Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, anggota Dewan Pakar ICMI Wardiman Djojonegoro, Sekretaris Jenderal ICMI Mohamad Jafar Hafsah, dan para Wakil Ketua Umum ICMI Ilham Akbar Habibie, Herry Suhardiyanto, dan Sugiharto. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?