Presiden Harapkan Budaya Apresiasi Berkembang

 
bagikan berita ke :

Jumat, 15 Agustus 2008
Di baca 854 kali


"Kita agak pelit untuk memberikan apresiasi. Padahal itu nilai-nilai yang baik,yang patut dipelihata. Kita cepat menghardik dan saling menyalahkan," kata Presiden dalam sambutan Penghargaan Achmad Bakrie 2008, di Jakarta, Kamis (14/8) malam.


Menurut Presiden, budaya apresiasi atau penghargaan belum berkembang dengan baik di Indonesia. Pemberian penghargaan Achmad Bakrie merupakan satu langkah untuk membangun peradaban bangsa.


Presiden menceritakan, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei lalu, ia telah  mengajak seluruh masyarakat untuk menjemput masa depan dan mewujudkan negara yang maju dan sejahtera. "Tidak mungkin jalan ke arah itu mudah tetapi penuh tantangan. Ada tiga modal mewujudkan itu yakni kemandirian, daya saing dan peradaban," kata Presiden.


Pembangunan karakter atau peradaban, lanjut Presiden, harus terus dibangun karena itu sangat penting. "Saya tidak senang dimana kita pernah dimitoskan bahwa pribumi itu malas. Padahal kita mempunyai kekuatan untuk maju," kilah Yudhoyono.


Dikatakan Presiden, dirinya optimistis dan yakin Indonesia bisa maju. Apalagi setelah bertatap muka dan bertemu dengan mahasiswa dan siswa Indonesia yang sering mendapat medali dalam olimpiade sains.


"Itu membuat kita yakin indonesi bisa maju. Optimis mencari akal untuk memecahkan masalah yang ada harus selalu ditumbuhkan. Kita harus memiliki keyakinan bahwa bersama dapat membawa perubahan," kata Presiden Yudhoyono.


Untuk tahun ini, penghargaan Achmad Bakrie diberikan kepada Taufik Abdullah untuk pemikiran sosial, Sutardji Calzoum Bachri untuk kesusastraan, Mulyanto untuk kedokteran, Laksana Tri Handoko untuk sains dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit untuk teknologi.

 


Sumber:

www.mediaindonesia.com

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0