Presiden Jokowi dan rombongan melanjutkan peninjauan ke Light Railway Transit (LRT), di Dongzhimen Station dengan menggunakan LRT khusus menuju Terminal 3 Bandar Udara Internasional Beijing Capital, Dongzhimen Station. Usai peninjauan tersebut, Presiden Jokowi memberikan keterangan pers dalam wawancara doorstop dengan wartawan dan media lokal.
“Kota-kota
besar di Indonesia, Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, saya
kira harus mulai berpikir ke arah MRT, ke arah LRT, kereta api harus
mulai mengarah ke sana. Transportasi massal harus segera dimulai,†kata
Presiden Jokowi yang telah melihat dan merasakan bagaimana kecepatan LRT
dari bandara menuju tengah kota. Presiden memutuskan LRT untuk
Jakarta-Bogor, Jakarta-tangerang, Jakarta Bekasi, dan Jakarta-Depok
harus dimulai tahun ini.
Menurut
Presiden Jokowi masalah investor yang akan membangun LRT pada
jalur-jalur tersebut akan dipikirkan oleh BUMN. Dapat melalui kerja sama
dengan Jepang atau Tiongkok, tetapi yang paling penting kebijakannya
harus diputuskan dan segera dimulai tahun ini. Efisiensikualitas yang
baik dan harga yang terjangkau oleh masyarakat menjadi kriteria penting.
Pemerintah
melalui BUMN nantinya akan berkerja sama dengan BUMN Tiongkok ataupun
Jepang. Peluang pihak swasta untuk terlibat pun terbuka. “PT. INKA
bertugas untuk rolling stock, untuk penggarapan kereta sebagian
diberikan ke INKA untuk transfer teknologi, pengetahuan sehingga
diharapkan INKA ke depan bisa buat LRT sendiri, bisa buat high speed
train sendiri, arahnya ke sana, tapi tahun ini dimulai, “ jelas Presiden
Jokowi mengakhiri wawancara doorstop-nya dan kembali ke Hotel St. Regis
Beijing untuk persiapan acara Penyambutan Kenegaraan di Great Hall ofÂ
the People. (Verbatim / Humas Setneg)