Presiden : Indonesia - Malaysia Semakin Erat

 
bagikan berita ke :

Jumat, 23 Februari 2007
Di baca 1715 kali

Kerjasama yang dibangun selama ini, tidak hanya sekadar hubungan bilateral, tetapi juga hubungan yang lebih erat sebagai saudara serumpun. Demikian ditegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya saat menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang RI Adipradana kepada PM Malaysia Dato’ Seri Abdullah bin Haji Ahmad Badawi di Istana Merdeka, Kamis (22/2) pagi.

“Kedua negara kita telah berhasil menyepakati sejumlah kesepahaman dan kesepakatan dalam berbagai bidang. Kitapun ingin meningkatkan kerjasama yang lebih erat dalam bidang ketenagakerjaan, pendidikan, perbatasan dan keimigrasian,� kata Presiden. “Berbagai kesepahaman dan kesepakatan itu menunjukkan kukuhnya hubungan dan kerjasama bilateral kedua negara. Dengan kerjasama yang lebih erat, saya yakin dan percaya berbagai persoalan dan isu-isu bilateral yang belum tuntas dapat diselesaikan dengan semangat persahabatan dan persaudaraan,� tambahnya.

Tahun 2007 ini, lanjut SBY, pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia akan merayakan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia. “Hubungan diplomatik antara kedua negara telah memasuki usia 50 tahun. Selama 50 tahun, hubungan Indonesia-Malaysia semakin hari semakin akrab dan hangat,� ujar Presiden. “Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia dan Malaysia telah menandatangani MoU saling pengertian untuk melindungi para pekerja Indonesia yang bekerja di Malaysia. Melalui MoU itu, persoalan-persoalan yang terkait masalah TKI lambat laun dapat diselesaikan,� jelas Presiden.

“Kitapun menyambut baik kesediaan pemerintah Malaysia untuk membuka akses pendidikan bagi sekitar 34 ribu anak-anak TKI di daerah-daerah perkebunan Malaysia. Saya menyambut gembira komitmen pemerintah Malaysia untuk menyediakan fasilitas gedung sekolah, sementara pemerintah Indonesia menyediakan 500-1000 orang guru untuk program pendidikan anak-anak TKI,� ujar Presiden SBY.

"Kepada pemerintah Malaysia yang telah memberikan bantuan asrama dan rumah sakit pasca bencana tsunami di Aceh, pemerintah Indonesia dengan tulus menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Termasuk pula pembangunan perumahan dan sekolah bagi korban bencana yang telah diserahterimakan pada tanggal 14 Desember 2006 lalu. Ketika baru-baru ini Ibukota Jakarta dilanda bencana banjir, pemerintah Malaysia pun pada tanggal 7 Februari 2007 telah menyumbangkan bantuan kemanusiaan berupa selimut, obat-obatan sebanyak 15 ton,� jelas Presiden.

Menurut Presiden SBY, kerjasama diantara kedua negara tidak hanya berkembang dalam konteks bilateral, tetapi juga dalam forum regional dan internasional. “Dalam forum ASEAN, OKI dan Gerakan Non-Blok, pemerintah Indonesia dan Malaysia dapat menyelaraskan peran konstruktifnya dalam mengatasi berbagai persoalan,� kata Presiden.

Sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak, Presiden SBY memandang, apa yang digalakkan pemerintah Malaysia dengan mengusung konsep Islam Hadari merupakan wujud nyata dari Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. “Kitapun ingin mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi semensta alam,� tegasnya.

Dalam kesempatan itu, PM Badawi mengucapkan rasa terimakasihnya kepada pemerintah Indonesia yang juga memberikan bantuan kepada Malaysia pada saat negara itu tertimpa musibah banjir. “Malaysia sangat berterimakasih dan meghargai bantuan yang telah diberikan pemerintah Indonesia pada masa-masa banjir di Malaysia. Marilah kita sama-sama berdoa, agar kedua negara tetap berada dalam kesejahteraan dan dihindarkan dari bencana yang tidak diinginkan,� kata PM Badawi.

 

Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/02/22/1591.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0