Presiden: Indonesia Tak Akan Maju Jika Standar Pendidikan Lunak

 
bagikan berita ke :

Senin, 28 Mei 2007
Di baca 1428 kali

"Mari bersama-sama kita sukseskan upaya meningkatkan mutu pendidikan di negara ini. Sebagai mana kita ketahui bersama, visi pembangunan pendidikan nasional kita adalah mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia tanpa kecuali berkembang menjadi yang berkualitas. Visi ini bertujuan untuk mencetak manusia Indonesia yang mampu bersikap proaktif, tidak menunggu, tidak pasif dalam menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Dalam kaitan itu saya menyambut gembira visi ke depan pendidikan nasional agar pada tahun 2025, kurang dari 20 tahun dari sekarang, dapat dihasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif, yaitu cerdas secara spiritual, emosional, social, dan intelektual,� Presiden SBY menambahkan.

Insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif adalah aset bangsa, kekuatan bangsa yang penting dalam menghadapi tantangan global, yaitu masyarakat yang berbasis pengetahuan. Perubahan paradigma atau perubahan melihat permasalahan, lanjut Presiden, juga merupakan hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan terjadinya krisis kemanusiaan dengan intensitas dan kompleksitas yang tinggi. "Sehubungan dengan itu diperlukan adanya perubahan paradigma, perubahan cara melihat persoalan dalam upaya pencarian solusi masalah, yaitu dengan melihat pada faktor manusianya secara menyeluruh. Atau dengan kata lain permasalahan yang harus digali dari unsur manusia, terutama menyangkut jatidiri dan karakter manusia,� jelas Presiden.

Berkenaan dengan itu, SBY menekankan peranan penting pendidikan dalam membangun karakter manusia yang unggul dan tangguh. Yaitu sebagai sarana untuk membina jati diri bangsa dan identitas kita, memupuk karakter bangsa, dan memperkuat wawasan kebangsaan. Dalam pembinaan jati diri bangsa, pendidikan terutama untuk mengembangkan seseorang sehingga memiliki sikap untuk mengembangkan potensi yang berasal dari fitrah insani, dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Pembinaan jati diri mendorong seseorang memiliki karakter yang tangguh yang tercermin dalam sikap dan perilakunya. Tanpa adanya jati diri bangsa suatu bangsa akan mudah terombang ambing di era globalisasi yang bergerak cepat dewasa ini.

Dalam memupuk karakter bangsa, pendidikan berperan penting untuk menumbuhkembangkan kembali karakter bangsa Indonesia yang selama ini dikenal sebagai bangsa yang ramah tamah, bergotong royong, tangguh, dan santun. “Sehingga apabila karakter ini dapat kita bangun kembali, kita perkuat, maka kita akan mampu menghadapi setiap krisis dan tantangan masa depan,� Presiden menegaskan.

Peran pendidikan dalam peningkatan wawasan kebangsaan, menurut Presiden, dapat dilakukan melalui pembentukan perubahan pola pikir dari yang semula berorientasi kesukuan menjadi pola pikir kebangsaan yang utuh. Yang tadinya berpikir sempit, menjadi berpikir lebih luas untuk kepentingan bangsa dan negaranya. "Melalui wawasan kebangsaan dapat dibangun masyarakat yang saling mencintai, saling menghormati, saling mempercayai bahkan saling melengkapi satu sama lain dalam menyelesaikan berbagai masalah pembangunan,� katanya.

“Wawasan kebangsaan perlu kita tingkatkan lagi dalam penyelenggaraan pendidikan karena saat ini kita dihadapkan pada persoalan yang berpotensi mengancam persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa. Masalah ini tentu tidak mungkin hanya diselesaikan oleh pemerintah sendiri, akan tetapi harus mengajak melibatkan semua unsur dan potensi bangsa,� ujar Presiden.

 

Sumber :
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/05/26/1873.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0