Presiden Ingatkan Masyarakat Hargai Perbedaan Saat Berlangsungnya Pilkada

 
bagikan berita ke :

Kamis, 28 Desember 2017
Di baca 1186 kali

Sebanyak 171 pemilihan kepala daerah, baik pemilihan gubernur, pemilihan bupati dan pemilihan walikota akan dilaksanakan di seluruh tanah air pada tahun 2018. Sebagai seorang pemimpin dari sebuah negara besar yang memiliki 714 suku dan lebih dari 1.100 bahasa daerah, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar Pilkada tersebut tidak memecah kerukunan yang telah berjalan selama ini.

“Saya titip negara ini negara besar, jangan sampai pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan walikota, apalagi nanti menginjak pemilihan presiden 2019, jangan sampai pilihan berbeda karena demokrasi yang kita jalankan menjadi pecah, tidak rukun lagi, jangan!” ucap Presiden ketika memberikan sambutan pada Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun Angkatan Muda Siliwangi (AMS) ke-51 di Gedung Merdeka Kota Bandung, Kamis (28/12/2017).

Presiden juga mengingatkan bahwa perbedaan jangan sampai menghilangkan persaudaraan sebagai sebuah bangsa. “Kita merupakan saudara sebangsa dan se-Tanah Air silakan pilih pemimpin negara yang paling baik setelah itu kita kembali jadi saudara sebangsa setanah air. Jangan sampai tidak saling sapa tetangga, antarkampung, antarteman, jangan!” ungkap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan anggota AMS untuk terus melestarikan tekad pahlawan bangsa dan memegang teguh ajaran-ajaran Ilahi demi kebahagiaan rakyat Indonesia sesuai semangat pendirian AMS.

“Saya bangga sekali hadir di tengah anggota Angkatan Muda Siliwangi para pewaris semangat pahlawan Indonesia, patriot bangsa. AMS didirikan 51 tahun lalu bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, saya percaya di nadi setiap anggota AMS mengalir darah pakusarakan,” tutur Presiden seperti dikutip dalam rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
.

Perkembangan Infrastruktur di Jawa Barat

Dalam sambutannya, Presiden juga menyampaikan berbagai perkembangan infrastruktur di Provinsi Jawa Barat. Mulai dari pembersihan sungai Citarum, penyelesaian bandara baru Kertajati, pembangunan tol Bogor Ciawi Sukabumi dan jalur ganda kereta api, serta pembangunan bandara di Sukabumi.

Presiden mengatakan, dirinya telah mendapatkan informasi bahwa sungai Citarum sudah menjadi sungai yang sangat kotor. “Polusi dari pabrik masuk semua ke sana dan saya juga mendapat informasi beberapa bakteri sudah muncul di sana,” kata Presiden.

Tentunya hal ini bukan merupakan hal yang baik untuk pertanian di hulu dan hilir. “Juga tidak bagus untuk penduduk yang memanfatkan Citarum untuk air bersih terutama penduduk yang ada di Jakarta karena mengambil airnya hampir seluruhnya dari sungai Citarum,” ujarnya.

Untuk itu pembenahan total Sungai Citarum akan dimulai pada pertengahan bulan Januari 2018, baik berupa rehabilitasi lahan yang berada di hulu maupun hal-hal yang berkaitan dengan anak sungai.

“Juga air yang berasal dari pabrik-pabrik semuanya akan kita lihat menyeluruh karena kita ingin sungai ini betul-betul bermanfaat bagi pertanian di Jawa Barat dan air baku di Jawa Barat sehingga Citarum bisa kembali ke sungai jaman dulu kala yang bersih yang bisa dipakai untuk kehidupan sehari-hari warga di Jawa Barat,” ucap Presiden.

Untuk bandara Kertajati, Presiden menyampaikan bahwa pada pertengahan tahun 2018 bandara tersebut sudah akan diselesaikan dan digunakan. “Ini adalah airport yang sangat besar, sangat bermanfaat untuk mendorong mobilitas barang (dan) orang terutama di Jawa Barat. Dan kita harapkan betul-betul bisa menggerakkan ekonomi kita,” kata Kepala Negara.

Selain itu, pada pertengahan 2019, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) diharapkan sudah bisa diselesaikan sehingga akan mempersingkat waktu tempuh jarak Jakarta-Sukabumi yang hanya berjarak 60 kilometer. “Saya pernah mengalami sendiri 6 jam,” ujar Presiden.

Presiden juga mengatakan bahwa pemerintah telah memulai pembangunan jalur ganda rel kereta Bogor-Sukabumi pada dua minggu yang lalu. “Dua minggu yang lalu, kita harap Bogor Sukabumi Cianjur, semaunya tersambung double track”, kata Presiden.

Selain itu, pembangunan bandar udara di Sukabumi juga akan dimulai tahun 2018. Presiden mengaku tidak akan membocorkan lokasi pembangunan tersebut dikhawatirkan harga tanah yang melonjak. “Tapi di sebelah mana, bapak ibu jangan tanya ke saya karena begitu tahu tanahnya akan melonjak, nggak jadi bangun airport, tahu-tahu groundbreaking, nanti baru diputuskan setelah urusan tanah selesai,” ungkap Presiden.

Di akhir sambutannya, Presiden berharap di peringatan ulang tahunnya yang ke-51, AMS dapat terus menjadi kebanggaan rakyat pasundan dan menjadi kebanggaan rakyat Indonesia.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, antara lain Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan; Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki; Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan; dan Ketua Umum AMS, Noery Ispandji Firman. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
3           1           0           0           0