Presiden Instruksikan Pembenahan Manajemen Koperasi

 
bagikan berita ke :

Senin, 19 Juli 2010
Di baca 786 kali

Banyak juga koperasi yang didirikan melayani anggotanya, namun belum baik benar. Itulah yang harus ditingkatkan. Oleh karena itu Presiden SBY mengajak semua pihak untuk memperbaiki dan menyempurnakan secara bersama-sama. SBY menginstruksikan semua jajaran pemerintahan, mulai dari Presiden, Menkop dan UKM Syariefuddin Hasan, Ketum Dekopin Nurdin Halid, semua gubernur dan bupati se-Indonesia dan mitra koperasi, untuk mengatasi masalah tersebut dengan serius.

Presiden juga menginstruksikan Mendag Mari Elka dan Mendagri Gamawan Fauzi untuk terus menjaga eksistensi pasar tradisional. "Boleh ada hypermart, tapi walikota dan bupati harus mengaturnya dengan baik, jangan sampai mematikan pasar tradisional," ujar SBY.

"Saya sudah banyak meresmikan pasar tradisional yang selama ini ternyata bisa berkembang dengan baik. Yang penting dijaga kebersihan, kesehatan, dan ketertibannya. Dengan demikian usaha kecil dan mikro, serta usaha koperasi bisa memasok di pasar-pasar tradisional. Dengan kebijakan yang baik juga bisa masuk ke pasar modern," terang SBY.

Peminjaman model KUR, menurut Presiden SBY, juga harus disukseskan, dimana sejak dimulainya program ini pemerintah telah mengalirkan dana sebesar Rp 51 triliun dan sampai 2014 ditargetkan dapat mengalirkan dana hingga Rp 100 triliun.

Agar kesejahteraan semakin naik serta berkurangnya kemiskinan dan penggagguran, Presiden SBY mengajak untuk bersama-sama menjaga dan memajukan koperasi yang sudah ada, serta menambah lagi jumlah koperasi. "Koperasi kita jadikan wahana untuk menolong diri sendiri dan mencukupi kebutuhan warganya. Ingat kalau bersaing di pasar dunia, usaha mikro, kecil, dan koperasi bisa kalah dengan usaha-usaha yang besar," jelas Presiden SBY.

"Oleh kerena itu, strategi ekonomi Indonesia adalah kita ingin membesarkan dan memperkuat pasar domestik agar semua produksi koperasi bisa dijual di negeri sendiri. Tidak terlalu banyak urusan biaya dan prosedur untuk mengekspor, meskipun terbuka kesempatan mengekspor keluar negeri," ujar SBY.

Koperasi jangan hanya dijadikan wahana untuk memenuhi kepentingan ekonomi. "Sesuai dengan sejarahnya di dunia maupun, di Indonesia koperasi itu juga ada aspek sosial, paguyuban, gotong royong, bersatu padu, tolong-menolong. Ada aspek budayanya juga ada aspek demokrasinya," kata SBY.

Presiden juga mengajak untuk mendirikan lebih banyak lagi koperasi di komunitas petani, nelayan, pekerja, guru, TNI, Polri, dan semua komunitas agar rakyat Indonesia semakin meningkat taraf hidupnya. "Saya 30 tahun bertugas di TNI, 15 tahun saya aktif menjadi anggota koperasi. Mulai pangkat letnan, kapten, sampai mayor dengan gaji pas-pasan. Waktu itu kami sungguh ditolong dengan usaha koperasi," kenang SBY.

"Tanggal tua ambil barang dulu, gajian bayar. Membeli barang karena tidak banyak mengambil untung, lumayan lebih murah, koperasi menolong. Mungkin bagi orang kaya tidak terasa, bagi rakyat yang menghadapi persoalan keseharian itu sangat membantu. Saya dan keluarga merasakan manfaat dari koperasi." lanjutnya.

Presiden SBY mengungkapkan kegembiraannya dengan adanya kerjasama koperasi dengan Telkom terkait teknologi informasi agar bisa lebih dikenal dunia. Presiden juga mendukung penuh gerakan masyarakat sadar koperasi dan gerakan minum susu yang dicanangkan Kementerian Negara Koperasi dan UKM. "Kalau anak-anak kita rajin minum susu akan jadi juara kelas, cerdas" kata SBY.

"Kalau pemain bola sejak kecil minum susu jadi juara dunia. Bukan hanya Spanyol, Indonesia suatu saat jadi juara Asia, dan dunia kalau kita rajin minum susu, " ujar Presiden memberi semangat anak-anak. "Mari kita bikin susu ini yang baik, yang terjangkau masyarakat. Jangan mahal-mahal harganya. Dengan demikian bangsa kita lebih sehat jasamani dan rohani," lanjut SBY yang langsung diamini para undangan yang hadir. (dit)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

http://www.presidenri.go.id

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0