Presiden Instruksikan Penanganan Segera Kerusakan di Wamena

 
bagikan berita ke :

Selasa, 08 Oktober 2019
Di baca 1500 kali

Selain membahas penanganan bencana yang terjadi di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku, Presiden Joko Widodo juga menerima laporan tentang penanganan proses rekonstruksi bangunan yang rusak akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, pada 23 September 2019.

Dalam laporannya kepada Presiden di Istana Merdeka, Selasa 8 Oktober 2019, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa Kementerian PUPR telah mengirimkan tim ke Wamena dan akan bekerja sama dengan unsur TNI dalam proses rekonstruksi ini.

"Pertama kami akan bekerja sama dengan Zeni. Seperti halnya kalau kami menangani jalan perbatasan dan bencana-bencana lainnya kita bekerja sama dengan TNI supaya lebih cepat karena ini masih cukup masif," kata Basuki.

Basuki merinci, ada 10 kantor pemerintah yang mengalami rusak berat, yaitu kantor Sekretariat Daerah, kantor Badan Pengelola Keuangan, kantor Bappeda, kantor Inspektorat, Dinas Informasi dan Komunikasi, kantor Satpol PP, kantor Badan Lingkungan Hidup, kantor PLN, Kantor Urusan Agama, dan Dinas Perhubungan.

"Kemudian yang rusak ringan ada 34, 8 kantor dan 26 sarana pendidikan. Jadi total kantor-kantor ada 44," lanjut Basuki.

Selain bangunan kantor milik pemerintah, Basuki mencatat ada 450 ruko dan 165 rumah yang rusak terbakar. Dalam pelaksanaan perbaikan, pihaknya akan memaksimalkan potensi lokal dan bekerja sama dengan berbagai pihak.

"Itu semua perintah Bapak Presiden tadi agar ditangani, termasuk rumah akan ditangani oleh Kementerian PUPR. Pelaksanaannya nanti pasti mengikutkan pengusaha lokal, material lokal, dan juga pelaksanaannya dibantu oleh TNI," jelas Basuki, seperti dilansir dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo menjelaskan bahwa pihaknya akan mendukung pemenuhan kebutuhan dana untuk penanganan bencana-bencana yang terjadi. Dana tersebut menurutnya sudah disiapkan melalui BNPB dan akan dioptimalkan untuk meringankan beban masyarakat terdampak.

"Sampai hari ini Rp4,84 triliun. Itu termasuk yang baru saja kita akomodir dan mencairkan Rp1 triliun tanggal 9 September ini. Dan Rp1 triliun ini termasuk antara lain yang cukup besar untuk kebakaran lahan dan hutan dan juga untuk Maluku Utara dan Ambon," kata Mardiasmo.

"Dana juga masih ada sekitar Rp474,4 miliar yang siap kita bantu di PUPR. Jadi dari dana relatif cukup dan kita akan support," tandas Mardiasmo. (Humas Kemensetneg)


Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
2           1           1           1           1