Presiden Joko Widodo: Demokrasi Kondusif Untuk Percepatan Pembangunan

 
bagikan berita ke :

Senin, 11 Januari 2016
Di baca 646 kali

Presiden meminta kepada Agung Laksono dan Aburizal Bakrie untuk bisa segera menemukan penyelesaian yang sehat atas persoalan internal Golkar yang sedang terjadi. “Beliau tidak memberikan saran, tapi beliau mendengarkan apa yang kami sampaikan,” ucap Agung. Demikian sebagaimana dilansir dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
 
Sementara itu, Aburizal Bakrie mengatakan bahwa untuk dapat memastikan tujuan pembangunan dapat dilaksanakan maka harus ada kebersamaan dari kekuatan-kekuatan politik yang beragam dari bangsa ini. “Agar kita semua bisa solid sebagai bangsa, satu Indonesia yang dapat membangun satu kejayaan daripada bangsa Indonesia dan kesemua itu sesuai dengan orientasi dari visi dan misi Partai Golkar yang selalu menempatkan diri sebagai kekuatan pembangunan,” ujar Aburizal.

Dalam pertemuan yang dilakukan terpisah itu, Presiden menegaskan tidak mau intervensi dan tidak akan pernah intervensi. Presiden hanya meminta kedua kubu dari Partai Golkar agar dapat segera menyelesaikan perbedaan pandangan di internal Partai Golkar secara cepat dan sehat. Presiden mengingatkan kepada kedua kubu itu bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan bersama sebagai bangsa, untuk kepentingan rakyat. Untuk itu dibutuhkan demokrasi yang sehat dan akarnya  adalah partai politik yang sehat, termasuk demokrasi yang sehat di Partai Golkar.

Dalam kesempatan ini, Presiden mengajak semua partai politik di Indonesia untuk membangun demokrasi yang sehat dengan menjaga agar dinamika internal setiap partai politik tetap berjalan dengan sehat. Karena demokrasi yang sehat akan berdampak bagi percepatan pembangunan. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0