Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi dan Menteri Perekonomian Darmin Nasution yang mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut mengatakan, kunjungan kehormatan Manturov adalah untuk menyampaikan surat dari Presiden Rusia Vladimir Putin. "Intinya adalah meningkatkan  kerja sama bilateral khususnya kerja sama di bidang ekonomi", kata Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.
Retno menambahkan, melalui utusan khususnya, Presiden Putin juga mengundang Presiden Jokowi untuk hadir dalam KTT ASEAN-Rusia yang akan dilaksanakan pada bulan Mei di Sochi, Rusia, dan konferensi mengenai World Economic Forum (WEF) di Saint Petersburg, Juni mendatang. "Untuk KTT ASEAN-Rusia, Presiden akan hadir dan Presiden juga ingin diadakan kunjungan bilateral sekaligus, sementara undangan lainnya akan dipertimbangkan," ujar Retno.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas kerja sama di bidang ekonomi yaitu mengenai ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan ikan dari Indonesia ke Rusia yang diharapkan dapat ditingkatkan dan hambatan-hambatan yang bersifat non-tarif dapat ditiadakan. Dari sektor pariwisata, saat ini Indonesia telah menerapkan kebijakan bebas visa bagi warga Rusia yang ingin berkunjung ke Indonesia, untuk itu Indonesia juga meminta kepada pemerintah Rusia untuk menerapkan kebijakan yang sama bagi warga Indonesia yang ingin berkunjung ke Rusia.
Dalam bidang infrastruktur, beberapa hal yang dibicarakan yaitu terkait pembangunan jaringan kereta api di Kalimantan Timur, pembangunan smelter alumunium bauksit di Kalimantan Barat, pengolahan nikel, kerja sama di bidang penerbangan bersama PT. Dirgantara Indonesia, industri galangan kapal, dan industri farmasi. "Rusia meminta dukungan Indonesia untuk memperlancar investasi mereka," ucap Menteri Perekonomian Darmin Nasution. (Humas Kemensetneg)