Penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan dipercaya dapat menjaga kondisi kekayaan laut kita. Dengan kondisi tersebut, perairan nasional dapat dimanfaatkan untuk generasi mendatang.
Untuk itu, saat bersilaturahmi dengan kurang lebih 350 nelayan di Istana Negara, Selasa, 8 Mei 2018, Presiden Joko Widodo mengajak para nelayan untuk beralih menggunakan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Demikian isi siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
“Karena nelayan kita yang pakai cantrang enggak sedikit. Sehingga semua pindah ke jaring yang ramah lingkungan. Kita jangan berpikir pendek, setahun, dua tahun. Kita harus berpikir ada anak, cucu, cicit untuk kekayaan laut kita,” kata Presiden di Istana Negara, Selasa, 8 Mei 2018.
Ia bercerita, saat mengunjungi Pangandaran beberapa waktu lalu, Presiden sempat diberitahu nelayan setempat bahwa saat ini sudah sangat sulit untuk menemukan ikan dengan jenis tertentu, seperti ikan kakap putih.
"Ini yang harus dikembalikan lagi, agar ikan-ikan itu kembali," ujarnya.
Presiden menjelaskan, kebijakan pemerintah untuk mulai mengupayakan peralihan alat tangkap yang lebih ramah lingkungan bukanlah untuk menyulitkan para nelayan. Namun, itu semua dilakukan demi keberlangsungan hidup para nelayan itu sendiri.
"Tidak ada yang namanya kita itu ingin menghambat atau merintangi. Tidak ada. Tapi para nelayan harus bisa membaca arah ke depan bahwa ini untuk nelayan kita sendiri," tuturnya.
Nelayan Tangkap Buaya
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga sempat berdialog dengan nelayan dari Mamberamo, Papua yang menceritakan bahwa di daerahnya terdapat nelayan yang bukan hanya menangkap ikan, tapi juga buaya.
“Kami punya 2.000 nelayan tangkap ikan dan nelayan tangkap buaya, dan 80 persennya perempuan,” ujar Marice, sang nelayan tersebut.
Mendengar cerita tersebut, Presiden pun tertarik untuk berkunjung ke Mamberamo untuk melihat penangkapan buaya.
“Kalau saya ke sana bisa lihat nelayan tangkap buaya? Nanti saya bisa ikut ya? Saya mau nangkap buaya tapi dengan nelayan ibu-ibu. Janjian ya!” kata Presiden.
Adapun saat bersilaturahmi dengan para nelayan, Presiden Joko Widodo tampak didampingi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Humas Kemensetneg)