"Pertama kalinya Presiden Jokowi ke India dan merupakan kunjungan balasan dari kunjungan Perdana Menteri India ke Indonesia pada tahun 2013 dan juga ada kunjungan Wakil Presiden India pada November 2015," ucap Menteri Luar Negeri Retno kepada wartawan saat memberi keterangan pers di lobby hotel Leela Palace Hotel.
Â
Dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, disebutkan bahwa pada Senin pagi, bertempat di Istana Kepresidenan Rashtrapati Bhavan, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Jokowi akan mengikuti upacara penyambutan kenegaraan oleh Presiden India Pranab Mukherjee dan Perdana Menteri India Narendra Modi. Setelah itu Presiden akan menuju Rajghat (Mahatma Gandhi Memorial) untuk upacara peletakan karangan bunga.
Â
Presiden Jokowi dan rombongan kemudian akan melakukan pertemuan bilateral dengan PM Narendra Modi di Hyderabad House, yaitu sebuah bangunan yang digunakan khusus untuk pertemuan dengan tamu negara. Dalam pertemuan itu, sejumlah nota kesepahaman bersama akan ditandatangani. Setelah jamuan kenegaraan makan siang oleh PM India, acara pertemuan akan diakhiri dengan pernyataan pers bersama oleh kedua pemimpin itu.
Â
Sore harinya, Presiden Jokowi akan menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden India Mohammad Hamid Ansari di The Leela Palace Hotel, New Delhi. Sedang pada malam hari, Presiden Jokowi dan rombongan dijadwalkan akan melakukan pertemuan terbatas dengan Presiden India Pranab Mukherjee dan menghadiri Jamuan Makan Malam Kenegaraan oleh Presiden India.
Â
Diversifikasi Komoditas Perdagangan
Â
Esok hari, Selasa 13 Desember 2016, Presiden akan bertemu dengan 20 CEO dari India. Tujuan dari pertemuan ini agar mereka yang yang sudah berinvestasi atau sudah bekerja sama dengan pihak Indonesia dapat menjaga kesinambungan atau sustainability dari keterlibatan dan kerja sama mereka," ucap Retno.
Â
Tujuan lainnya adalah untuk mencari peluang-peluang baru baik di bidang perdagangan maupun investasi. "Maupun hal-hal lain yang terkait kerjasama ekonomi," tambah Retno.
Â
Penjajakan diversifikasi perdagangan telah dilakukan oleh Menteri Perdagangan dengan melakukan pertemuan dengan eksportir dan importir India. "India adalah partner terbesar dagang Indonesia di Asia Selatan dan juga merupakan partner keempat terbesar kalau dilihat dari konteks perdagangan kita dengan dunia internasional," ucap Retno.
Â
Dari angka perdagangan antara Indonesia dan India, Indonesia memperoleh surplus perdagangan. Namun sebagian besar terdiri komponen crude palm oil dan batubara. "Oleh karenanya kita ingin mendiversifikasi jenis mata dagangan dengan India, misalnya di bidang furniture. Ada bidang lain antara lain gambir, pinang. Jadi banyak sekali mata dagangan yang bisa kita tambahkan," ucap Retno.
Â
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kali ini antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala BKPM Thomas Lembong. (Humas Kemensetneg)