Presiden Jokowi Apresiasi Kecepatan KIT Batang Tarik Investasi Asing ke Indonesia

 
bagikan berita ke :

Jumat, 26 Juli 2024
Di baca 196 kali

Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi terhadap Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang berhasil menarik banyak investasi asing ke Tanah Air. Apresiasi tersebut disampaikan Kepala Negara usai meninjau sejumlah pabrik yang ada di KIT Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat, 26 Juli 2024.

 

"Kawasan Industri Terpadu Batang ini sangat cepat sekali menarik investasi dari luar ke Indonesia dan bermacam-macam Industri ada di sini," ujar Presiden dalam keterangannya kepada awak media usai acara ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu PT Yih Quan Footwear Indonesia ke Amerika Serikat.

 

Presiden menyebut bahwa saat ini terdapat sejumlah industri yang sudah mulai dan akan beroperasional di KIT Batang, di antaranya adalah industri sepatu, industri kaca, hingga industri pipa plastik. Selain itu, terdapat 18 perusahaan lain yang masih dalam proses pembangunan.

 

"Kita harapkan nanti tidak hanya yang di sebelah utara jalan tol yang 800 hektare tetapi juga yang di sebelah Selatan yang totalnya nanti akan menjadi 4.300 hektare," ungkap Presiden.

 

Presiden menegaskan bahwa KIT Batang akan memberikan banyak manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Mulai dari lapangan pekerjaan hingga tingkat perekonomian daerah sekitarnya.

 

"Kurang lebih 250 ribu karyawan tenaga kerja yang bisa bekerja. Ini sesuatu yang sangat bagus dan juga tentu saja bagus untuk growth ekonomi Provinsi Jateng," ucapnya.

 

Untuk diketahui, sebelum meresmikan operasional KIT Batang, Presiden Jokowi terlebih dahulu meninjau sejumlah perusahaan yang ada di kawasan tersebut. Salah satunya adalah PT Samator Indo Gas yang merupakan perusahaan gas industri yang mengoperasikan 55 pabrik dan 103 filling stations yang tersebar di 29 provinsi di Indonesia.

 

Selain itu, Presiden juga melakukan peninjauan ke PT KCC Glass Indonesia yang merupakan perusahaan industri kaca yang memiliki line produksi terbesar di Asia Tenggara. Saat ini, perkembangan pembangunan pabrik telah mencapai 90 persen dan direncanakan beroperasi pada bulan September 2024 mendatang. (BPMI Setpres)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0