“Tadi pagi saya di
Ngawi baru menyerahkan 1.300 traktor dan pompa. Kemudian, ke sini
menyerahkan lagi, sebetulnya rencananya adalah 6.082, tetapi karena
barangnya belum cukup yang sampai di sini hanya 1.000 lebih sedikit,
traktor dan alat pembibitan yang lain. Jadi, nanti kekurangannya", ujar
Presiden Jokowi seraya menyampaikan bahwa kekurangannya akan dilengkapi
bulan depan oleh Menteri Pertanian.
Presiden Jokowi juga menyampaikan pemberian traktor tersebut tidak gratis, tapi ada targetnya yaitu agar produksi meningkat. Artinya target produksi harus meningkat menjadi 2 juta ton. Dalam 2-3 tahun, diharapkan Indonesia bisa swasembada beras, dilanjutkan dengan kedelai, jagung, dan produk pertanian lainnya.
“Kita tidak ingin komoditas-komoditas pertanian itu impor dari negara lain", Presiden Jokowi menjelaskan bahwa untuk mencapai harapan tersebut, tata kelola pupuk harus terus dibenahi, agar tidak ada lagi pupuk terlambat sampai kepada petani.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kali ini, Menteri Pertanian, Sekretaris Kabinet, Gubernur Jawa Tengah, dan Bupati Sukoharjo. (Verbatim-Humas)
Presiden Jokowi juga menyampaikan pemberian traktor tersebut tidak gratis, tapi ada targetnya yaitu agar produksi meningkat. Artinya target produksi harus meningkat menjadi 2 juta ton. Dalam 2-3 tahun, diharapkan Indonesia bisa swasembada beras, dilanjutkan dengan kedelai, jagung, dan produk pertanian lainnya.
“Kita tidak ingin komoditas-komoditas pertanian itu impor dari negara lain", Presiden Jokowi menjelaskan bahwa untuk mencapai harapan tersebut, tata kelola pupuk harus terus dibenahi, agar tidak ada lagi pupuk terlambat sampai kepada petani.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kali ini, Menteri Pertanian, Sekretaris Kabinet, Gubernur Jawa Tengah, dan Bupati Sukoharjo. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?