Ribuan warga langsung
menyambut kedatangan Presiden Jokowi saat turun dari mobil kepresidenan.
Selain itu, Presiden Jokowi juga dikalungi Noken Merah oleh tokoh adat
setempat.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menegaskan, kedua pasar yang dibangun itu bisa selesai tahun depan. Jika bisa selesai tahun depan, menurut Jokowi, ia akan merayakan Tahun Baru 2016 di Bumi Cendrawasih itu.
“Saya senang sekali, bahagia bisa ikut merasakan Natal di Papua, Jayapura dan tahun depan tahun baru di Papua lagi. Tapi pasarnya harus jadi, kalau nggak jadi, berarti saya nggak tahun baru di sini‎,†kata Jokowi disambut gelak tawa para pedagang yang menghadiri acara peletakan batu pertama itu.
Presiden menegaskan, bahwa jika pembangunan pasar seluas lima hektar itu selesai, para pedagang tidak dipungut biaya alias gratis.
“Ini perlu diingat oleh gubernur dan bupati, pasar diberikan gratis kepada pedagang, tidak ada yang bayar‎,†kata Jokowi.
Saat berdialog dengan dua orang perwakilan warga dalam acara tersebut, Presiden Jokowi meyakinkan bahwa pasar itu harus dibangun dengan baik sesuai dengan maket yang telah dibuat.
Ia berjanji, akan datang tahun depan untuk mengecek pembangunan tersebut. “Saya dah titip, yang mau ngerjakan pasar ini, kalau saya lihat desainnya pasarnya bagus. Tetapi kalau nanti pasarnya jadi gak bagus awas,†kata Presiden.
Adapun terhadap permintaan warga agar anak-anak Papua mendapatkan pendidikan yang bagus, Presiden Jokowi langsung menyanggupi dan meminta agar Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dibagikan kepada para pedagang di pasar tersebut.
Sedangkan mengenai pendampingan kepada para pedagang, Presiden Jokowi mengatakan, nantinya kepada para pedagang akan diberikan pelatihan manajemen, begitu pula bantuan permodalan yang tepat.
“Pertama nanti dibangun fisiknya dulu, setelah dibangun nanti diadakan pelatihan manajemen, permodalan juga. Nanti kalau dikasih modal jangan untuk beli TV,†kata Presiden yang disambut tawa masyarakat yang tiba.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Papua ini antara lain Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel. (sumber: www.setkab.go.id)
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menegaskan, kedua pasar yang dibangun itu bisa selesai tahun depan. Jika bisa selesai tahun depan, menurut Jokowi, ia akan merayakan Tahun Baru 2016 di Bumi Cendrawasih itu.
“Saya senang sekali, bahagia bisa ikut merasakan Natal di Papua, Jayapura dan tahun depan tahun baru di Papua lagi. Tapi pasarnya harus jadi, kalau nggak jadi, berarti saya nggak tahun baru di sini‎,†kata Jokowi disambut gelak tawa para pedagang yang menghadiri acara peletakan batu pertama itu.
Presiden menegaskan, bahwa jika pembangunan pasar seluas lima hektar itu selesai, para pedagang tidak dipungut biaya alias gratis.
“Ini perlu diingat oleh gubernur dan bupati, pasar diberikan gratis kepada pedagang, tidak ada yang bayar‎,†kata Jokowi.
Saat berdialog dengan dua orang perwakilan warga dalam acara tersebut, Presiden Jokowi meyakinkan bahwa pasar itu harus dibangun dengan baik sesuai dengan maket yang telah dibuat.
Ia berjanji, akan datang tahun depan untuk mengecek pembangunan tersebut. “Saya dah titip, yang mau ngerjakan pasar ini, kalau saya lihat desainnya pasarnya bagus. Tetapi kalau nanti pasarnya jadi gak bagus awas,†kata Presiden.
Adapun terhadap permintaan warga agar anak-anak Papua mendapatkan pendidikan yang bagus, Presiden Jokowi langsung menyanggupi dan meminta agar Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dibagikan kepada para pedagang di pasar tersebut.
Sedangkan mengenai pendampingan kepada para pedagang, Presiden Jokowi mengatakan, nantinya kepada para pedagang akan diberikan pelatihan manajemen, begitu pula bantuan permodalan yang tepat.
“Pertama nanti dibangun fisiknya dulu, setelah dibangun nanti diadakan pelatihan manajemen, permodalan juga. Nanti kalau dikasih modal jangan untuk beli TV,†kata Presiden yang disambut tawa masyarakat yang tiba.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Papua ini antara lain Sekretaris Kabinet Andi Wijayanto dan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel. (sumber: www.setkab.go.id)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?