Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa besaran KIP untuk siswa SD sebesar Rp. 450 ribu, SMP sebesar Rp750 ribu, SMA/SMK sebesar Rp1 juta. "Cukup tidak? Cukup, masa segitu enggak cukup. Kartu Pintar ini betul-betul dipakai untuk berkaitan dengan sekolah jangan dipakai beli pulsa, dicabut nanti," ujar Presiden, demikian seperti Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.
Â
Presiden mengingatkan, bahwa KIS bila digunakan berobat ke rumah sakit tidak dikenai biaya. Bahkan, lanjut Presiden, kalau ada rumah sakit yang memungut biaya, dirinya akan mengecek langsung. "Bisa saya copot kepala rumah sakitnya, bisa dokternya. Karena itu sebenarnya juga bayar tapi yang bayar pemerintah," tutur Presiden.
Â
Untuk PKH, Presiden mengingatkan agar digunakan untuk gizi anak dan gizi keluarga sehingga sesuai dengan peruntukannya. "Jangan untuk membeli rokok," pesan Presiden
Â
Faktor ibu hamil atau memiliki anak 0-6 tahun atau memiliki anak usia sekolah sampai SMP, mempengaruhi besaran PKH yang diberikan kepada setiap keluarga. Pendeknya, besaran PKH tidak sama. Presiden berpesan agar dana ini digunakan sebaik-baiknya. Jika ketahuan digunakn untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, maka dana ini akan ditarik dan dialihkan ke keluarga yang lebih memerlukan.
Â
Sementara untuk ASPDB dan ASLU merupakan wujud tanggung jawab dan pnghormatan pemerintah kepada warga penyandang disabilitas berat dan warga lanjut usia agar memiliki jaminan untuk mendapatkan fasilitas yang wajar sehingga dapat menjalani kehidupan dengan tenang.
Â
Terkait Program Rastra, pemerintah menjamin bahwa beras yang diberikan dalam kualitas layak konsumsi.
Â
Sedangkan mengenai KIP, Kemendikbud telah menyalurkan KIP dengan sasaran SD di Kota Maluku Utara sebanyak 37.102 siswa, SMP 15.311 siswa, SMA 4.251 siswa, dan SMK 5.517 siswa. Diharapkan KIP akan mendorong agar anak-anak usia sekolah di Maluku Utara bisa makin pintar dengan mengecap pendidikan resmi.
Â
Selepas acara itu, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan meninjau Pelabuhan Galela. Pada pukul 16.00 WITA lepas landas menuju Pangkalan TNI AU Leo Wattimena, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara dengan menggunakan Pesawat CN-295 TNI AU. Di Morotai, Presiden dan Ibu Iriana berganti pesawat untuk kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. (Humas Kemensetneg)