Dalam sambutan
pengantarnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat ini, pergerakan
ekonomi di setiap negara selalu dipengaruhi oleh kondisi perkembangan
di negara yang lain.
Presiden Jokowi menyebut, contoh kondisi Yunani yang telah membawa dampak pelemahan mata uang Rupiah dan Ringgit. Hal ini, menurut dirinya merupakan faktor eksternal yang sering menyulitkan Pemerintah dalam mengelola perekonomian dalam negeri.
“Tetapi saya meyakini bahwa dengan kerja sama yang baik dari pusat sampai ke daerah, garisnya sama, kesulitan-kesulitan seperti itu akan bisa kita atasi bersama," jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga memaparkan bahwa tahun lalu, ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 5,1%.
“Kalau kita ingin mengurangi pengangguran, kemiskinan, tidak ada jalan yang lain, pertumbuhan ekonomi harus terus didorong agar naik, naik, dan kita harapkan dalam tiga tahun sudah bisa di atas 7%â€, pesan Presiden Jokowi.
Akan tetapi, lanjut Presiden Jokowi, dirinya juga mengingatkan bahwa kita hanya sering berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi, tetapi melupakan hal yang lebih penting, yaitu pemerataan pertumbuhan. Menurut Presiden Jokowi, pertumbuhan setinggi apapun akan percuma jika tidak ada pemerataan.
Turut hadir dalam acara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mendagri, Menteri PU & Pera, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Menteri Pertanian. (Verbatim-Humas)
Presiden Jokowi menyebut, contoh kondisi Yunani yang telah membawa dampak pelemahan mata uang Rupiah dan Ringgit. Hal ini, menurut dirinya merupakan faktor eksternal yang sering menyulitkan Pemerintah dalam mengelola perekonomian dalam negeri.
“Tetapi saya meyakini bahwa dengan kerja sama yang baik dari pusat sampai ke daerah, garisnya sama, kesulitan-kesulitan seperti itu akan bisa kita atasi bersama," jelas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga memaparkan bahwa tahun lalu, ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 5,1%.
“Kalau kita ingin mengurangi pengangguran, kemiskinan, tidak ada jalan yang lain, pertumbuhan ekonomi harus terus didorong agar naik, naik, dan kita harapkan dalam tiga tahun sudah bisa di atas 7%â€, pesan Presiden Jokowi.
Akan tetapi, lanjut Presiden Jokowi, dirinya juga mengingatkan bahwa kita hanya sering berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi, tetapi melupakan hal yang lebih penting, yaitu pemerataan pertumbuhan. Menurut Presiden Jokowi, pertumbuhan setinggi apapun akan percuma jika tidak ada pemerataan.
Turut hadir dalam acara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mendagri, Menteri PU & Pera, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Menteri Pertanian. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?