Berdasarkan rilis Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin disebutkan kedatangan para pedagang tersebut merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo. Beberapa pedagang tersebut diketahui sebelumnya telah diundang Presiden saat malam pergantian tahun baru kemarin. Demikian diungkapkan oleh Kepala Subbagian Rumah Tangga dan Protokol Istana Kepresidenan Bogor Endang Sumitra.
"Kebetulan saat itu beliau berkenan dengan makanan yang disajikan dan beliau kemudian ingin menyajikan juga untuk para menterinya," ungkapnya.
Endang menerangkan bahwa sejumlah pedagang tersebut sehari-harinya biasa berjualan di wilayah Bogor. Di antaranya ada yang dari sekitar Rumah Sakit Salak, tempat jajanan Sukasari, dan selebihnya biasa berjualan di pinggir jalan. Pihaknya mengaku secara mendadak mengundang mereka semua satu hari sebelumnya.
"Kemarin saya mendadak memanggil mereka, karena Bapak Presiden sendiri menginstruksikan hari Senin. Itu bukan dari restoran terkenal, bukan yang berharga mahal. Terjangkau untuk masyarakat pada umumnya," imbuhnya.
Saat rehat sejenak, para menteri dan pejabat lainnya tampak sangat menikmati makanan yang disajikan tersebut. Bahkan, sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa yang disajikan oleh para pedagang kaki lima tersebut tak kalah dengan hidangan dari restoran sekalipun.
"Awalnya kami ragu menyajikan makanan yang angkringan, yang biasa mangkal di tempat-tempat umum (pinggir jalan). Tapi justru malah makanan yang sebelumnya kita duga kurang patut tersebut ternyata memang enak. Para menteri juga tadi berkomentar hal yang sama," lanjut Endang.
Sejumlah jajanan tradisional dan merakyat memang disajikan pada saat itu. Di antaranya ada nasi goreng, mi, sate, bakso, taoge goreng, dan juga sekoteng. Kesemua pedagang kaki lima tersebut datang lengkap dengan gerobak dan segala peralatannya.
"Bapak Presiden pesan jangan lupa menyiapkan untuk wartawan dan petugas yang lain, supaya semua kebagian," terangnya.
Seorang pedagang yang ditemui di lokasi mengaku sangat bersyukur atas kesempatan untuk dapat menyajikan makanan di Istana. Sebab, menurutnya, tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya.
"Alhamdulillah, saya bersyukur sekali. Terima kasih, karena tidak semua orang kan bisa ke sini. Walau cuma jualan taoge tapi saya bisa ke sini," ucap Firman yang biasa berjualan di kawasan Bogor Permai.
Senada dengan Firman, Nanik, yang telah menjajakan sekoteng di wilayah Bogor sejak 2011 turut mengungkapkan hal yang sama. Ia kemudian menitipkan harapannya kepada Presiden Joko Widodo agar semakin banyak pedagang lainnya yang bisa masuk Istana Bogor.
"Ini baru kali ini saya diundang. Senang sekali kita bisa dipanggil ke Istana. Jarang kita bisa ke Istana seperti ini. Semoga semakin banyak pedagang lainnya yang dipanggil langsung Pak Presiden," ujarnya.
Untuk diketahui, bukan kali ini saja Presiden Joko Widodo mengundang para pedagang kaki lima untuk menyajikan konsumsi di Istana Kepresidenan Bogor. Saat mengundang sejumlah anak yatim piatu untuk berbuka puasa bersama pada Ramadhan sebelumnya, diketahui bahwa konsumsi buka puasa yang disajikan saat itu juga disiapkan oleh sejumlah pedagang kaki lima. (Humas Kemensetneg)Â
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?