AABS kali ini mengangkat tema “Revitalization of Asia African Partnership for Progress and Prosperityâ€.
Pertemuan AABS bertujuan untuk dapat mendorong kerjasama selatan-selatan terutama di bidang perdagangan dan investasi. Dalam kesempatan itu Kadin Indonesia juga akan menginisiasi pembukaan Asia Afrika Business Council sebagai lembaga untuk memonitoring serta menindaklanjuti pelaksanaan keputusan AABS.
“Saya juga percaya bahwa disinilah akan muncul inisiatif dan terobosan-terobosan untuk menyusun rencana, langkah kedepan guna memperkuat hubungan di kedua kawasan,†kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, kawasan Asia dan Afrika mempunyai potensi yang sangat besar. Kedua kawasan ini, kata Jokowi, memiliki sumber daya alam dan ekonomi yang besar dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.
“Peningkatan ini menunjukkan bahwa negara-negara Asia-Afrika semakin berperan dalam pembangunan ekonomi dunia,†ujar Presiden Jokowi.
Ia menyebutkan, tahun 2013-2014 pertumbuhan ekonomi Asia rata-rata 4,9 persen, sedangkan di Afrika sebesar 4,3 persen. Produk Domestik Bruto kedua kawasan pada tahun 2014 mencapai 51 persen dari PDB dunia. Kontribusi investasi juga meningkat cukup tajam, dari 13,2 persen tahun 2000 menjadi 41,5 persen tahun 2013.
Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi menekankan, kini saatnya negara-negara Asia Afrika memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, di bidang perdagangan, di bidang investasi. “Kini saatnya dunia usaha mengambil peran yang lebih besar dan mewujudkan semangat Bandung yang kita perkuat melalui Peringatan Konferensi Asia Afrika tahun ini,†pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, kemitraan Asia-Afrika memasuki masa yang sangat menarik, pada dekade terakhir ini proyeksi pertumbuhan ekonomi membaik di kedua benua, “Ini membuka peluang kerjasama ekonomi dan bisnis yang semakin besar, dimana belum sepenuhnya tergaliâ€.
Adapun fokus pembahasan AABS Tahun 2015 antara lain adalah peningkatan di sektor perdagangan, investasi, infrastruktur, maritim, dan agribisnis.
Kadin Indonesia juga mengharapkan adanya realisasi kerjasama ekonomi diantara negara-negara Asia Afrika dapat ditingkatkan secara signifikan. (Humas Kemensetneg)
Pertemuan AABS bertujuan untuk dapat mendorong kerjasama selatan-selatan terutama di bidang perdagangan dan investasi. Dalam kesempatan itu Kadin Indonesia juga akan menginisiasi pembukaan Asia Afrika Business Council sebagai lembaga untuk memonitoring serta menindaklanjuti pelaksanaan keputusan AABS.
“Saya juga percaya bahwa disinilah akan muncul inisiatif dan terobosan-terobosan untuk menyusun rencana, langkah kedepan guna memperkuat hubungan di kedua kawasan,†kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, kawasan Asia dan Afrika mempunyai potensi yang sangat besar. Kedua kawasan ini, kata Jokowi, memiliki sumber daya alam dan ekonomi yang besar dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.
“Peningkatan ini menunjukkan bahwa negara-negara Asia-Afrika semakin berperan dalam pembangunan ekonomi dunia,†ujar Presiden Jokowi.
Ia menyebutkan, tahun 2013-2014 pertumbuhan ekonomi Asia rata-rata 4,9 persen, sedangkan di Afrika sebesar 4,3 persen. Produk Domestik Bruto kedua kawasan pada tahun 2014 mencapai 51 persen dari PDB dunia. Kontribusi investasi juga meningkat cukup tajam, dari 13,2 persen tahun 2000 menjadi 41,5 persen tahun 2013.
Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi menekankan, kini saatnya negara-negara Asia Afrika memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, di bidang perdagangan, di bidang investasi. “Kini saatnya dunia usaha mengambil peran yang lebih besar dan mewujudkan semangat Bandung yang kita perkuat melalui Peringatan Konferensi Asia Afrika tahun ini,†pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, kemitraan Asia-Afrika memasuki masa yang sangat menarik, pada dekade terakhir ini proyeksi pertumbuhan ekonomi membaik di kedua benua, “Ini membuka peluang kerjasama ekonomi dan bisnis yang semakin besar, dimana belum sepenuhnya tergaliâ€.
Adapun fokus pembahasan AABS Tahun 2015 antara lain adalah peningkatan di sektor perdagangan, investasi, infrastruktur, maritim, dan agribisnis.
Kadin Indonesia juga mengharapkan adanya realisasi kerjasama ekonomi diantara negara-negara Asia Afrika dapat ditingkatkan secara signifikan. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?