Presiden Joko Widodo resmi membuka ASEAN Leaders' Gathering Tahun 2018 yang digelar di Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali, pada Kamis, 11 Oktober 2018. Presiden yang pada penyelenggaraan ini memimpin jalannya pertemuan bersama PM Singapura memberikan sambutan pembukaan bagi para negara anggota dan pimpinan lembaga internasional yang hadir.
Dalam pembukaannya, Presiden menyebut bahwa dalam 50 tahun belakangan ASEAN telah bekerja keras membangun ekosistem perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan. Model pembangunan yang diterapkannya pun menjadi salah satu role model pembangunan kawasan.
"Selama 50 tahun terakhir kita di ASEAN telah bekerja keras membangun ekosistem perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan. Pembangunan di ASEAN saat ini telah menjadi salah satu model pembangunan di kawasan bagi dunia," jelas Presiden.
ASEAN juga menjadi kawasan dengan perekonomian terbesar keenam di dunia. Sementara di Asia, ASEAN menempati peringkat ketiga dengan pendapatan domestik bruto di lebih dari US$2,5 triliun.
"ASEAN juga telah menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 138 juta di tahun 2000 menjadi 44 juta orang di tahun 2015," imbuh Presiden, seperti dilansir dari siaran pers Deputi Bidang Pers, Protokol, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.
Meski demikian, ASEAN masih memiliki tantangan yang harus dihadapi di masa mendatang. Yakni, bagaimana ASEAN mampu mempertahankan capaian ini sekaligus memeratakan pembangunan ASEAN sehingga dapat dirasakan semua negara anggotanya.
"Disparitas dan jurang pembangunan harus dipersempit di dalam masing-masing negara dan antara negara ASEAN. ASEAN juga harus memastikan pembangunan dapat dilakukan lebih sustainable dan tidak menghamburkan sumber daya alam," tandas Presiden.
Oleh karenanya, Kepala Negara meminta agar pertemuan kali ini dapat dimanfaatkan para pemimpin ASEAN untuk bertukar pandang dan memajukan serta meningkatkan sinergi dengan program PBB serta lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF.
"Penting bagi ASEAN untuk terus dapat menyelaraskan visi ASEAN 2025 dengan target Sustainable Development Goals atau SDGs 2030 dari PBB," tambah Kepala Negara.
Untuk diketahui, ASEAN Leaders' Gathering tahun 2018 secara spesifik membahas tantangan ASEAN dalam memenuhi Sustainable Development Goals PBB dan untuk menyuarakan Visi ASEAN 2025.
Mempertemukan 10 negara ASEAN, pertemuan yang diinisiasi oleh Indonesia ini juga diikuti oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden World Bank Jim Yong Kim, dan Manager Director IMF Christine Lagarde. (Humas Kemensetneg)