“Kita melihat bahwa sebetulnya negara kita kalau dibandingkan dengan Jepang, dibandingkan dengan Malaysia, apalagi dibandingkan dengan Rusia, kita berada pada posisi yang masih sangat baik, hanya kesempatan seperti ini harusnya dari sisi industri harus didorong†ujar Presiden Jokowi terkait nilai tukar rupiah dari sisi fundamental tidak banyak hal yang perlu dikhawatirkan, karena semua negara sekarang ini mendapatkan pelemahan nilai tukarnya.
 “Harus
diberikan insentif agar industri-industri yang berorientasi ekspor itu
bisa bergerak lebih cepat, sehingga bisa mengambil keuntungan dari
posisi pelemahan rupiah ini†kata Presiden Jokowi dan memberikan
dorongan agar tidak hanya dilihat dari sisi negatif pelemahan nilai
rupiah.
Rapat
Terbatas bidang perekonomian dihadiri juga oleh Wakil Presiden Jusuf
Kalla, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Menko
Perekonomian Sofyan Djalil, dan Kepala Bappenas Andrinof Chaniago.
(VERBATIM-HUMAS)