Presiden Jokowi: Iklim Investasi di Indonesia saat ini Positif

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 25 Februari 2017
Di baca 1947 kali

“Saat ini kita sedang menikmati sentimen positif iklim investasi di Indonesia. Beberapa waktu lalu, Lembaga Pemeringkat Moody’s menaikan status outlook Indonesia dari stabil ke positif,” kata Presiden dalam sambutannya.

 

Dilansir oleh Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Presiden juga memaparkan beberapa lembaga pemeringkat lain seperti Fitch yang memberi peringkat serupa, kemudian Edelman, lembaga konsultan public relations global yang menaikkan peringkat kepercayaan publik Indonesia 13 peringkat ke posisi 71 (dalam skala 100). Adapun Bank Dunia juga merilis kenaikan peringkat Indonesia 15 tingkat dalam hal kemudahan berusaha. Ini menunjukkan bahwa iklim investasi dan kepercayaan publik terhadap Indonesia yang meningkat.

 

“Akan tetapi, saat ini kita sedang menghadapi tantangan terutama dari kondisi politik dalam negeri, terutama pemilihan gubernur DKI Jakarta yang menyita banyak perhatian,” ujarnya.

 

Namun, Presiden Jokowi meyakinkan pebisnis yang hadir, bahwa situasi politik dalam negeri akan kembali tenang setelah pemilihan putaran kedua berakhir pada bulan April yang akan datang.

 

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga memaparkan proses reformasi birokrasi yang kini tengah dilakukan untuk mempermudah investasi. Presiden berharap, proses ini juga dapat mendukung tercapainya kesepakatan IACEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang diharapkan bisa selesai dalam tahun ini.

 

“Kita masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai IACEPA tahun ini, untuk itu saya ingin mendengar kemajuan dari kesepakatan tersebut,” ungkap Presiden menutup sambutannya.

 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan 13 Pebisnis Australia menghasilkan suatu komitmen yang kuat dari para pengusaha negeri Kangguru itu untuk melakukan ekspansi bisnisnya di tahun-tahun mendatang.

 

"Muncul sebuah komitmen yang kuat dari para pebisnis Australia untuk melakukan ekspansi usahanya di Indonesia di masa yang akan datang," ucap Menlu kepada wartawan seusai pertemuan.

 

Salah satu yang menyampaikan hal itu adalah wakil dari Austrade yang tahun lalu mereka mengadakan suatu survey terhadap pebisnis Australia. "Dan dari survey itu Indonesia berada di top five negara dimana mendapat prioritas ketertarikan dari para pebisnis," ucap Menlu.

 

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bisnis antara lain, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           1           4