Dalam kesempatan tersebut, di hadapan masyarakat yang hadir, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa untuk kemajuan suatu negara, salah satunya dapat dimulai dari mempersiapkan keluarga yang direncanakan dengan baik. Anak-anak dan keluarga yang terencana dapat mendorong terciptanya keluarga sejahtera dan bahagia, serta mampu mengatasi permasalahan kependudukan yang dialami hampir seluruh negara di dunia.Â
Â
"Apakah ingin anaknya satu, silakan. Ingin anaknya dua, silakan. Tetapi yang paling penting direncanakan dengan baik," ujarnya.
Â
Berdasarkan rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, salah satu bentuk perencanaan yang coba disinggung oleh Presiden ialah mengenai perencanaan keuangan untuk pendidikan buah hati. Presiden Joko Widodo ingin anak-anak Indonesia nantinya mampu bersaing dengan negara lainnya dan dapat terus memperoleh pendidikan.
Â
"Tidak boleh anak-anak kita berhenti di SD. Harus terus bersekolah. Karena dengan bersekolah, anak-anak akan mendapatkan pendidikan sehingga bisa bersaing dengan negara lain," ucapnya.
Â
Di penghujung sambutannya, Presiden menginstruksikan kepada Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty, agar terus berupaya menjadikan keluarga Indonesia sebagai keluarga yang sejahtera. Secara khusus, Presiden juga meminta agar BKKBN mengawal program KB dengan memberi perhatian khusus kepada generasi muda.
Â
"Terakhir, saya minta kepala BKKBN untuk terus mengawal program KB ini. Pastikan makin banyak keluarga yang mengikuti dan perhatian khusus perlu diberikan kepada generasi muda atau keluarga baru," tutupnya.
Â
Sebelum meninggalkan tempat acara, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk menandatangani sebuah prasasti yang diperuntukkan khusus bagi warga Desa Srimulyo. Dalam prasasti tersebut, Presiden juga menuliskan pesan-pesannya bagi warga setempat.
Â
"Indonesia maju kalau keluarga sejahtera. Ayo ikut Keluarga Berencana," tulisnya.
Â
Mendampingi Presiden dalam acara tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwana X, dan Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty.
Â
Deteksi Dini Kanker Serviks
Â
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Ibu Iriana Joko Widodo yang saat itu turut mendampingi Presiden juga menyempatkan diri untuk meninjau pelaksanaan pemasangan KB spiral atau Intrauterine Device (IUD). Pemasangan alat kontrasepsi tersebut dinilai efektif dan efisien dalam mencegah kehamilan guna mendukung program Keluarga Berencana yang dicanangkan pemerintah.
Â
Selain itu, Ibu Iriana juga meninjau pelaksanaan tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) sebagai upaya deteksi dini kanker serviks pada perempuan. Untuk diketahui, kanker serviks belakangan menjadi ancaman mematikan bagi sejumlah wanita di seluruh dunia. Namun, di negara-negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi seperti IVA salah satunya. (Humas Kemensetneg)