“Saya berikan contoh, tahun 70-an kita gagal membangun pondasi pembangunan karena kita tidak memanfaatkan boom minyak, benar? Tahun 70-an.Tahun 80-an, kita ulang lagi pada saat ada boom kayu, kita jual kayu bedar-besaran tapi tidak juga bisa membangun pondasi. Terakhir kita juga dapat boom lagi, boom minerba, batu bara kita jual kemana-mana,†tutur Presiden.
Menurut
Presiden, investasi yang ditarik adalah yang menguras sumber daya alam
dan yang berkaitan dengan industri, dengan manufaktur yang mengolah
sumber-sumber daya alam mentah menjadi barang jadi siap ekspor.
Presiden
Jokowi menjelaskan bahwa dirinya baru lima bulan kurang sedikit menjadi
Presiden dan harapan masyarakat kelihatannya tinggi sekali.
“Jadi
beri saya waktu sehingga nanti hasilnya akan seperti apa, itu akan
nampak dalam dua tahun, tiga tahun, Insya Allah. Kalau nanti dua tahun,
tiga tahun belum kelihatan silakan nanti berkomentar, silakan nanti
memberikan kritikan,†pesan Presiden Jokowi.
Pada kesempatan
tersebut, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa Indonesia sudah masuk
dalam G20 jadi jangan ada yang merasa (Indonesia) masih kecil, apalagi
ada yang merasa inferior.
Presiden tampak didampingi oleh Menko
Perekonomian Sofyan Djalil, Seskab Andi Widjajanto, dan Duta Besar
Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra, bertemu dengan masyarakat
Indonesia yang berada di Tokyo.
Usai pertemuan, Presiden Jokowi menyempatkan berfoto bersama dengan masyarakat Indonesia.
“Ini
kok ramai banget, pegang handphone mau selfie semuanya? Apa kita urut
saja gimana, selfie diurut? Kalau waktunya ada, ngga apa-apa. Nanti saya
pilih sajalah,†kelakar Presiden sambil tersenyum dan disambut oleh
tawa para hadirin. (Humas Setkab/Humas Setneg)