Presiden Jokowi: Jika Bisa Teladani Nabi Muhammad, Indonesia Akan Jadi Negara Besar
Saat menyampaikan
sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara
Jakarta, Jumat (2/1) malam, Presiden Jokowi mengatakan bahwa peringatan
Maulid Nabi Muhammad SAW, mengandung hikmah untuk meneladani pikiran,
ucapan dan semua tindakan Nabi Muhammad SAW.
Presiden meyakini, jika kita bisa meneladani Nabi Muhammad SAW dalam gaya hidup sehari-hari kita, ia meyakini Indonesia bisa menjadi negara yang besar, makmur dan sejahtera.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, lanjut Presiden, harus lebih dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan peran umat Islam, menuju Islam yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, keberadaban dan toleransi dengan sesama.
“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus lebih kita maknai sebagai upaya untuk meningkatkan peran umat Islam menuju Islam yang rahmatan lil alamin, atau Islam yang memberi rahmat bagi semesta alam,†tutur Jokowi.
Untuk itulah, kata Presiden Jokowi, kita perlu membangun tatanan peradaban Islam yang peduli. Tatanan peradaban Islam yang menebarkan perdamaian. Tatanan peradaban Islam yang menebarkan keadilan dan toleransi.
Dalam acara yang dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla itu, Presiden Jokowi juga menyinggung terjadinya dua musibah besar di penghujung 2014, yaitu bencana longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah dan insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.
Presiden Jokowi mengajak masyarakat Indonesia agar di awal tahun ini mendoakan warga korban bencana maupun musibah.
“Secara khusus, marilah kita mendoakan saudara-saudara kita yang meninggalkan kita, baik yang tertimpa musibah maupun yang tertimpa bencana. Semoga saudara-saudara kita yang wafat yang meninggal diterima amal ibadahnya dan diampuni segala khilaf dan salahnya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,†kata Presiden Jokowi mengimbau masyarakat.
Tampak hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu antara lain Ketua MA M. Hatta Ali, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, para menteri Kabinet Kerja, dan para duta besar negara sahabat. (sumber: www.setkab.go.id)
Presiden meyakini, jika kita bisa meneladani Nabi Muhammad SAW dalam gaya hidup sehari-hari kita, ia meyakini Indonesia bisa menjadi negara yang besar, makmur dan sejahtera.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, lanjut Presiden, harus lebih dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan peran umat Islam, menuju Islam yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, keberadaban dan toleransi dengan sesama.
“Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW harus lebih kita maknai sebagai upaya untuk meningkatkan peran umat Islam menuju Islam yang rahmatan lil alamin, atau Islam yang memberi rahmat bagi semesta alam,†tutur Jokowi.
Untuk itulah, kata Presiden Jokowi, kita perlu membangun tatanan peradaban Islam yang peduli. Tatanan peradaban Islam yang menebarkan perdamaian. Tatanan peradaban Islam yang menebarkan keadilan dan toleransi.
Dalam acara yang dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla itu, Presiden Jokowi juga menyinggung terjadinya dua musibah besar di penghujung 2014, yaitu bencana longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah dan insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura.
Presiden Jokowi mengajak masyarakat Indonesia agar di awal tahun ini mendoakan warga korban bencana maupun musibah.
“Secara khusus, marilah kita mendoakan saudara-saudara kita yang meninggalkan kita, baik yang tertimpa musibah maupun yang tertimpa bencana. Semoga saudara-saudara kita yang wafat yang meninggal diterima amal ibadahnya dan diampuni segala khilaf dan salahnya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,†kata Presiden Jokowi mengimbau masyarakat.
Tampak hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu antara lain Ketua MA M. Hatta Ali, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, para menteri Kabinet Kerja, dan para duta besar negara sahabat. (sumber: www.setkab.go.id)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?