Presiden Jokowi : Kapal Pembangkit Listrik Tepat Untuk Negara Kepulauan

 
bagikan berita ke :

Selasa, 08 Desember 2015
Di baca 745 kali

Oleh sebab itu, kata Presiden, selain program 35 ribu MW, diperlukan program cepat untuk mengatasi krisis listrik yang terjadi di banyak daerah. "Kita telah pesan lima pembangkit listrik di atas kapal seperti ini. Sekarang baru selesai satu, nanti enam bulan akan tambah empat lagi," ujar Presiden. Demikian sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit.

 

Kapal-kapal pembangkit listrik itu semuanya akan diluncurkan ke beberapa daerah. Di wilayah timur misalnya, akan ditujukan ke Sulawesi Selatan, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur, sedangkan di wilayah barat akan ditempatkan di Sumatera Utara. "Karena negara kita adalah negara kepulauan, kita punya 17 ribu pulau. Saya kira pembangkit listrik di atas kapal seperti ini yang bergerak dari satu pulau ke pulau lain, kemungkinan ini paling tepat untuk Indonesia," ujar Presiden.

 

Presiden mengatakan, bahwa Kapal Pembangkit Listrik yang baru diluncurkan akan diberangkatkan menuju Sulawesi Utara dan Gorontalo. “Karena keluhannya pertama saya jadi Presiden adalah soal listrik di Gorontalo,” ucap Presiden.

 

Ketika meninjau kapal ini, Presiden didampingi antara lain oleh Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Sumarno, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Dirut PLN Sofyan Basir. Presiden sempat berkeliling ke bagian operator dari kapal dan melihat pembangkit listrik di bagian atas kapal tersebut. 

 

Diproduksi Di Dalam Negeri

 

Presiden mengatakan, bahwa dirinya berbicara kepada pemilik Marine Vessel Power Plant agar lima kapal pembangkit listrik lainnya dibangun di Indonesia, karena ke depan kebutuhan akan kapal seperti ini sangat banyak. “Disampaikan oleh pemilik, mereka akan mengerjakannya di Indonesia, mungkin nanti joint dengan BUMN atau perusahaan dari Indonesia,” kata Presiden.

 

Marine Vessel Power Plant buatan tahun 2014 disewa oleh PLN selama jangka waktu 5 tahun dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangkit listrik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kapal ini bisa dioperasikan dengan dua bahan bakar yaitu fuel jenis heavy fuel oil dan gas. Kapal buatan Turki ini memiliki titik interkoneksi di sisi tegangan tinggi, 70 kV/150 kV). (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0