Presiden Jokowi: Kawasan Industri Sei Mengkei Terbesar di Indonesia Barat

 
bagikan berita ke :

Selasa, 27 Januari 2015
Di baca 753 kali

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Gubernur Sumatera Utara sudah tiga kali menyampaikan mengenai  2.020 kawasan industri yang ada di Medan, Sumatera Utara, dan 200 hektar pelabuhan yang sudah dibebaskan lahannya.

Setelah mendapatkan laporan dari Gubernur Sumatera Utara, Presiden Jokowi langsung memerintahkan Menteri BUMN dan Menteri PU dan Pera untuk melakukan peninjauan lapangan. Informasi dari lapangan benar, dan langsung diputuskan untuk melihat ketersediaan anggarannya.

Ternyata, Presiden, laporan itu benar, sehingga pemerintah memutuskan, dan melihat anggarannya ada. “Kali ini adalah proyek terpadu, ada proyek Pelindo, ada Perkebunan, Jasa Marga, ada Inalum, ada swasta-swasta yang sebentar lagi juga masuk ke sini, PLN, semuanya masuk, memang ini adalah sebuah proyek terpadu. Kita harapkan, saya berikan target dalam dua tahun, Maret dua tahun lagi harus selesai dan saya resmikan,” pinta Jokowi.

Langkah tersebut dilakukan karena ini merupakan proyek terpadu, di mana ada Pelindo, Perkebunan, Jasa Marga, Inalun, dan perusahaan swasta-swasta dan yang sebentar lagi masuk adalah PLN.

Diharapkan dalam dua tahun kedepan proyek-proyerk tersebut dapat selesai, “Kita harapkan, saya berikan target dalam dua tahun, Maret dua tahun lagi harus selesai dan saya resmikan”, ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa, “Ini memang sebuah proyek yang pertama dan sangat ambisius, saya yakini setelah melihat tadi dari atas juga sekarang di bawah. Ini adalah proyek yang sangat realistis, tetapi memang harus dikerjakan secara keroyokan, bersama-sama secara gotong royong semuanya masuk ke sini".

Nanti setelah proyek ini selesai, Presiden Jokowi berjanji akan mendorong masuk ke dalam zona industri ke kawasan industri di Sei Mangkei. Apalagi jika dalam waktu yang bersamaan nantinya, pelabuhannya selesai, industrinya juga siap dua tahun lagi.

“Kita harapkan kawasan ini jadi kawasan pertama pelabuhan terbesar yang ada di Indonesia bagian Barat dengan kapasitas akhir nanti pelabuhan ini adalah 60 juta teus per tahun, karena Tanjung Priok dua tahun baru bisa mencapai kurang lebih 15 juta,” jelas Presiden Jokowi.

“Ini adalah sebuah kawasan besar, karenanya harus sama-sama, dan kita harapkan nantinya ekspor-ekspor bahan mentah yang ada di kawasan Indonesia bagian barat itu sudah tidak ada lagi, semuanya sudah menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi, dan kita ingin ekspornya juga naik,  dan pada akhirnya nanti neraca perdagangan kita menjadi sebuah neraca perdagangan yang surplus, yang positif dan tentu saja pertumbuhan ekonomi kita akan bisa melompat naik setinggi-tingginya.",  jelas Presiden Jokowi .

"Saya sangat optimis sekali dengan kerja-kerja seperti ini di sini, Tanjung Priok kemudian ke timur lagi, Makassar, ke timur lagi Sorong, saya yakini ekonomi kita akan tumbuh dengan baik dan kesejahteraan serta pengangguran bisa tertampung semuanya dan mari kita lihat dua atau tiga tahun lagi", harap Presiden Jokowi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Sumatera Utara, antara lain Menteri BUMN, Gubernur Sumatera Utara, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0